PR DEPOK – Beredar sebuah video di media sosial Facebook yang menunjukkan situasi saat aksi bela Palestina di Solo pada Jumat, 21 Mei 2021.
Dalam video tersebut, terdengar suara yang diklaim merupakan suara tembakan dari polisi.
Video tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama Masitoh Januar Ali. Akun tersebut menambahkan narasi bahwa tembakan tersebut bertujuan untuk membubarkan aksi.
Baca Juga: Cek Nama Penerima Bansos Mei 2021 Pakai KTP di cekbansos.kemensos.go.id
Adapun narasi yang disampaikan akun Facebook tersebut, yakni sebagai berikut.
“OVER ACTING Solo kemarin..,polisi pake nembak” utk bubarkan aksi kemarin. Karena Gibran sdh bilang..akan copot semuanya pimpinan kepolisian di Solo jika selama dia jadi walikota ada yg lakukan aksi demo. Gibran haramkan aksi demo apapun di Solo.”
Namun, benarkah klaim yang menyatakan bahwa polisi menggunakan tembakan untuk membubarkan aksi bela Palestina di Solo?
Berdasarkan hasil penelusuran, sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Turn Back Hoax, suara tersebut bukan merupakan suara tembakan, melainkan suara petugas kepolisian memukul tameng atau shield yang mereka bawa.
Untuk membubarkan massa aksi, polisi membuat suara-suara seperti dari knalpot motor yang digas berulang kali hingga akhirnya massa aksi mundu ke arah barat.
Kepala Kepolisian Resor Kota Solo, Kombespol Ade Safri Simanjuntak menjelaskan, bahwa tidak ada tembakan saat membubarkan aksi bela Palestina di Solo.
Pembubaran aksi tersebut sudah dilakukan sesuai aturan teknis operasional.
“Itu sudah teknis operasional. Intinya tidak ada penembakan dalam pembubaran kerumunan melanggar prokes kemarin. Mau tembakan ke atas dan seterusnya, semuanya tidak ada tembakan,” ujar Ade.
Aksi tersebut harus dibubarkan oleh aparat kepolisian karena dinilai mengabaikan protokol kesehatan dan berpotensi menyebarkan Covid-19.
“Pemberitahuan 80 orang, massa aksi ini hampir 600 orang,” tutur Ade.
Dengan demikian, berdasarkan penelusuran dan penjelasan tersebut, maka klaim yang menyatakan bahwa polisi menggunakan tembakan untuk membubarkan aksi bela Palestina di Solo, merupakan hoaks dan masuk dalam kategori konten yang menyesatkan.***