Cek Fakta: Hoaks 5.000 Ustaz akan Disuntik Corona Sampai Mati, Simak Faktanya

6 April 2020, 13:06 WIB
TABUNG tes berisi sampel darah positif mengandung virus corona, 29 Januari 2020.* /DADO RUVIC/REUTERS/

PIKIRAN RAKYAT - Beredar informasi yang menyatakan 5.000 ustaz di Jawa Barat akan disuntik virus corona sampai mati.

Akan tetapi, setelah ditelusuri kebenarannya, ternyata informasi itu tergolong misleading content atau informasi yang menyesatkan pembacanya.

Jabar Saber Hoaks melalui akun instagram miliknya, @jabarsaberhoaks, Senin 6 April 2020, memberikan penjelasan mengenai informasi 5.000 ustaz di Jawa Barat akan disuntik virus corona sampai mati.

Disebutkan, bahwa informasi itu beredar melalui pesan berantai di aplikasi percakapan Whatsapp dengan narasi modus menghabisi ustadz #PatutdidugaGayaPKI.

Baca Juga: Kim So Hyun dan Rossa Menikah Bikin Heboh Jagat Maya, Ini Fakta di Balik Foto-fotonya

Penjelasan bahwa unggahan itu tergolong hoaks mengacu kepada fakta bahwa 5.000 ustaz se-Jawa Barat akan melakukan rapid test. Hal itu dilakukan Karena ustaz termasuk kategori B, yaitu kelompok masyarakat yang sering bertemu banyak orang.

Baca Juga: Manusia Tularkan Corona kepada Hewan, Harimau Melayu Didiagnosis Positif

“Rencana itu dipicu berdasar hasil rapid test massal di Jabar sepekan terakhir yang menunjukkan 667 orang terindikasi positif Covid-19. Seperti yang terjadi di rumah ibadah Lembang Bandung dan Stukpa Sukabumi,” ujar Wakil Gubernur Jabar Uu Ruzhanul Ulum, Minggu 5 April 2020.

Menurut Uu Ruzhanul Ulum, dalam kelompok tersebut, salah satu anggotanya terinfeksi virus corona sehingga kemungkinkannya cepat menyebar ke orang lain di sekitarnya.

“Kenyataan seperti itu, kami akan memeriksa 5.000 kiai, ustaz, dan ajengan,” katanya.

Baca Juga: Disebut Rawan Kejahatan, Zoom Tambah Fitur Keamanan untuk Tingkatkan Privasi

“Kiai banyak yang bersalaman, dengan niat memberi penghormatan dan mendapatkan barokah,” ujarnya.

Uu Ruzhanul Ulum juga mengatakan, jika didapati kiai sebagai pimpinan pesantren terpapar virus corona, aktivitas kiai tersebut harus ditindaklanjuti dan dilakukan rapid test di lingkungan pesantren.

Ditekankan kembali, informasi itu adalah hoaks yang juga mengandung provokasi serta menyesatkan. Sebagai acuannya, sekira 5.000 ustaz memang akan menjalani rapid test virus corona.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Tags

Terkini

Terpopuler