Cek Fakta: Ribuan Ubur-ubur Disebut Menginvasi Filipina Akibat Corona, Simak Faktanya

10 April 2020, 10:04 WIB
CRAMBIONE mastigophore atau ubur-ubur tomat.* /DOK. PIKIRAN RAKYAT/

PIKIRAN RAKYAT - Beredar kabar ribuan ubur-ubur menginvasi Filipina karena pandemi virus corona.

Virus corona telah membuat perubahan besar dalam segala segi kehidupan manusia di dunia. Salah satunya adalah lingkungan yang mulai membaik setelah adanya aturan lockdown di berbagai negara.

Baru-baru ini, beredar informasi yang menyebut ribuan ubur-ubur menginvasi Filipina karena virus corona.

Setelah ditelusuri, informasi tersebut adalah hoaks dan masuk kategori misleading content.

Baca Juga: Uniknya Pertandingan Sepak Bola Ditonton Maneken, Liga Tetap Berjalan Saat Pandemi Corona

Hasil pantauan PikiranRakyat-Depok.com dari akun Instagram Jabar Saber Hoaks (@jabarsaberhoaks), Jumat 10 April 2020, terapat unggahan tentang informasi yang salah itu dengan narasi penjelasan untuk meluruskan false content.

Disebutkan bahwa ubur-ubur stroberi berwarna merah muda itu dikenal dengan nama ilmiah "Crambione mastigophore" atau ubur-ubur tomat.

Peneliti sekaligus pendiri Philippine Jellyfish Stings Project, Sheldon Rey Boco menjelaskan, terdapat kesalahpahaman yang menghubungkan invasi ubur-ubur tomat dengan pantai yang sepi.

Baca Juga: Lionel Messi Jawab Rumor Tinggalkan Barcelona dan Pindah ke Inter Milan

Bahkan, kesalahpahaman semakin besar ketika mereka menghubungkan hal tersebut dengan virus corona.

"Terdapat kesalahpahaman sensasional di media, bahkan dalam literatur ilmiah sekalipun disebutkan bahwa perubahan iklim dan keterkaitan keberadaan manusia berhubungan dengan peningkatan ukuran serta frekuensi blooming ubur-ubur," kata Boco kepada IFLScience.

Boco mengunggah video viral itu di Twitter dan mengonfirmasi bahwa hal tersebut tidak ada hubungannya dengan virus corona.

Baca Juga: Ribuan Liter Susu Dibuang Selama Pandemi Virus Corona, Peternak Ungkap Alasannya

"Tentu saja ubur-ubur tidak terpengaruh oleh pembatasan #COVID19. Itu adalah blooming ubur-ubur tomat Crambione mastigophore yang direkam Alimar Amor, 23 Maret 2020," kata Boco via Twitter.

Blooming merupakan peristiwa musiman kawanan ubur-ubur (ratusan, ribuan, atau bahkan lebih) yang hidup bersama dan mendiami suatu tempat sehingga mereka terlihat seperti menguasai habitat tertentu.

Peristiwa musiman itu dipengaruhi sejumlah faktor lingkungan dan tidak ada kaitannya dengan virus corona. Blooming dapat terjadi di hampir setiap wilayah samudera.

Baca Juga: Betah di Rumah Lawan Corona, Mari Kurangi Sampah Organik dengan Membuat Kompos

Penjelasan Boco mendapatkan dukungan peneliti NOAA (National Oceanic and Atmospheric Administration) bernama Molly Zaleski.

Menurut penelitian yang diterbitkan di dalam jurnal Jellyfish Blooms, blooming ubur-ubur ada kaitannya dengan perubahan musiman di lautan seperti suhu dan salinatas.

Dengan fakta-fakta penjelasan mengenai informasi ubur-ubur tomat yang menginvasi Filipina akibat virus corona, dapat dipastikan bahwa informasi tersebut adalah hoaks.

Alam di berbagai negara mulai menunjukkan pemulihan dan hewan-hewan mulai terpengaruh dengan penurunan aktivitas manusia.

Di Inggris, hewan seperti rusa dan domba terlihat mulai masuk ke perkotaan.

Thailand juga melaporkan bahwa monyet-monyet dari hutan mengamuk dan bahkan merebut makanan dari penduduk. Diduga monyet-monyet tersebut mencari makanan untuk bisa bertahan hidup.

Kemudian, gajah di Tiongkok diduga mabuk setelah meminum anggur dari toko swalayan.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Sumber: JABAR SABER HOAKS

Tags

Terkini

Terpopuler