Cek Fakta: Beredar Kabar Obat Remdesivir Diklaim Ampuh Sembuhkan Pasien Corona, Simak Faktanya

17 Mei 2020, 20:00 WIB
ILUSTRASI. Pengembangan remdesivir di Gilead Sciences.* /ANTARA/

PIKIRAN RAKYAT - Beredar sebuah potongan video di media sosial yang mengklaim bahwa obat antivirus Remdesivir telah disetujui oleh Badan Pengawas obat dan Makanan Amerika Serikat (FDA) untuk pengobatan Virus Corona.

Video berdurasi 20 detik tersebut tampaknya diambil dari potongan berita tentang penggunaan remdesivir terhadap COVID-19. Video itu dibagikan melalui media sosial Facebook pada 5 Mei 2020 lalu.

Berdasarkan penelusuran Pikiranrakyat-depok.com, dikutip dari pemeriksa fakta AFP klaim bahwa FDA mengizinkan penggunaan darurat remdesivir, obat percobaan dalam mengobati pasien COVID-19 adalah klaim yang menyesatkan.

Baca Juga: Donald Trump Ancam Putus Hubungan dengan Tiongkok karena Virus Corona, Kritikus: Itu Hanya Alibi

Dalam laporan FDA yang diterbitkan pada 1 Mei 2020 menyatakan bahwa Remdesivir belum menjalani pengujian sebagai produk yang disetujui untuk pengobatan COVID-19.

“Belum ada produk yang disetujui oleh FDA untuk mengobati COVID-19,” demikian laporan FDA.

Selain itu, FDA juga menyatakan bahwa Remdesivir adalah obat antivirus yang sedang diselidiki untuk mengobati orang-orang tertentu di rumah sakit dengan COVID-19.

Baca Juga: Pasien Tertua Berusia 108 Tahun di AS Berhasil Sembuh dari Virus Corona

“Remdesivir sedang diselidiki karena masih dipelajari,” katanya.

Sementara itu menurut Gilead Sciences, sebuah perusahaan farmasi yang memproduksi remdesivir juga menyatakan, remdesivir adalah sebuah penelitian obat yang belum diketaui apakah obat itu aman dan efektif untuk digunakan untuk pengobatan COVID-19.

Menurut laporan AFP pada 1 Mei 2020, regulator AS mengizinkan penggunaan darurat remdesivir terhadap pasien COVID-19 setelah obat tersebut terbukti mempersingkat waktu pemulihan pada beberapa pasien dalam uji klinis utama.

Baca Juga: PSBB Jawa Barat: Polemik Perpanjangan, Konfirmasi Penambahan Kasus hingga Peringatan dari WHO

Menurut laporan AFP, postingan yang berisi klaim bahwa remdesivir itu awalnya diproduksi oleh jaringan televisi dari Amerika Serikat CNN yang telah dipotong dan menjadi konten yang menyesatkan.

Pencarian kata kunci menemukan video dalam posting yang menyesatkan terkait dengan klaim tersebut ada pada satu menit 18 detik hingga empat menit 39 detik dari video ini yang diunggah ke saluran YouTube CNN pada 2 Mei 2020.

Selain itu, dalam potongan video yang beredar di media sosial juga ditambahkan narasi dengan campuran bahasa Inggris dan Tagalog sebagai berikut:

Baca Juga: Cek Fakta: Bajaj Bajuri Dikabarkan Sudah Prediksi Soal Corona Sejak 17 Tahun Lalu, Simak Faktanya

Terima kasih, Tuhan, REMDESIVIR !!!!! / Terima kasih REMDESIVIR untuk mengobati Coronavirus !!! Tuhan itu baik !!! Ini benar-benar membuat seseorang menangis dari begitu banyak kebahagiaan! Ini terbukti disetujui FDA !! Amin !!! Izin untuk berbagi dan harap Anda bagikan bahwa sekarang kami memiliki pertahanan terhadap virus yang kuat ini !!! " tulis narasi tersebut.

Berdasarkan hasil penelurusan, klaim bahwa obat antivirus remdesivir telah disetujui oleh FDA sebagai pengobatan untuk pasien Virus Corona adalah klaim yang salah.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler