Cek Fakta: Beredar Kabar Vaksin Flu Membuat Orang Lebih Rentan Terinfeksi Corona, Simak Faktanya

17 Mei 2020, 23:00 WIB
Narasi yang menuliskan vaksin flu membuat orang lebih rentan terinveksi virus corona /AFP

PIKIRAN RAKYAT - Beredar sebuah narasi di media sosial yang mengklaim bahwa vaksin flu dapat membuat orang lebih rentan terhadap infeksi Virus Corona.

Narasi tersebut menyatakan bahwa orang-orang yang menerima suntikan flu adalah orang pertama yang meninggal karena pandemi Virus Corona.

Berdasarkan penelurusan Pikiranrakyat-depok.com yang dikutip dari laporan pemeriksa fakta AFP pada Minggu, 17 Mei 2020 klaim bahwa vaksin flu membuat orang lebih rentan terinfeksi COVID-19 adalah klaim yang menyesatkan.

Baca Juga: Riza Patria: Nasib Pendidikan Masyarakat Miskin Perlu Diperhatikan Ketika Pandemi Corona

Ahli epidemiologi dan otoritas kesehatan global mengatakan vaksinasi flu membuat sistem kekebalan tubuh lebih kuat, bukan lebih lemah.

Pada Mei 2020, ketika pandemi Virus Corona mewabah di seluruh dunia, tidak ada bukti yang menyatakan bahwa orang yang diimunisasi terhadap flu lebih rentan terhadap virus SARS-CoV-2 atau COVID-19.

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), flu adalah penyakit pernapasan menular yang disebabkan oleh virus influenza yang menginfeksi hidung, tenggorokan, dan kadang-kadang paru-paru.

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Azan Magrib Jakarta dan Sekitarnya, Minggu 17 Mei 2020

Vaksin ini bekerja dengan menyebabkan tubuh mengembangkan antibodi terhadap virus tertentu-dalam hal ini, melawan virus.

Bertentangan dengan klaim yang menyesatkan itu CDC mengatakan bahwa vaksin influenza membuat orang lebih kuat dengan mengurangi risiko penyakit flu sekitar 40 hingga 60 persen.

Seorang juru bicara Departemen Kesehatan Australia juga mengatakan kepada AFP dalam email pada 8 Mei 2020 bahwa vaksin memperkuat sistem kekebalan dengan melatihnya untuk mengenali dan melawan kuman tertentu.

Baca Juga: Donald Trump Ancam Putus Hubungan dengan Tiongkok karena Virus Corona, Kritikus: Itu Hanya Alibi

“Vaksinasi flu tidak membuat penerima lebih rentan terhadap infeksi lain,” demikian kata isi pesan tersebut.

Hal yang sama juga dikatakan oleh profesor Catherine Bennett, ketua epidemiologi di Universitas Deakin Australia, dia mengatakan bahwa suntikan vaksin flu memunculkan respon yang sangat spesifik terhadap jenis virus.

“Vaksin tidak melemahkan sistem kekebalan tubuh, atau mengubah risiko penerima tertular infeksi lain,” katanya.

Baca Juga: Pasien Tertua Berusia 108 Tahun di AS Berhasil Sembuh dari Virus Corona

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa ada kelompok orang yang rentan terinfeksi COVID-19, yaitu orang yang memiliki usia lebih dari 60 tahun, dan orang-orang yang memiliki riwayat medis.

Narasi yang beredar tersebut diunggah melalui akun media sosial Facebook pada 6 Mei 2020 dan telah dibagikan ratusan kali oleh pengguna lain.

Berikut narasi lengkap dalam unggahan tersebut:

Baca Juga: PSBB Jawa Barat: Polemik Perpanjangan, Konfirmasi Penambahan Kasus hingga Peringatan dari WHO

"Orang yang mendapat suntikan flu akan menjadi orang pertama yang mati dalam pandemi global yang sebenarnya karena mereka telah rentan terhadap infeksi,".

"Studi dari 2017 menunjukkan mereka yang terkena flu akan menjadi yang paling rentan selama pandemi global," tulis narasi tersebut.

Dalam unggahan tersebut, disertakan juga bahwa artikel tersebut diambil dari situs worldhealth.net.

Baca Juga: Cek Fakta: Bajaj Bajuri Dikabarkan Sudah Prediksi Soal Corona Sejak 17 Tahun Lalu, Simak Faktanya

Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa klaim narasi dalam unggahan di media sosial soal vaksin flu dapat meningkatkan risiko terinfeksi COVID-19 adalah klaim yang menyesatkan.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: AFP

Tags

Terkini

Terpopuler