PR DEPOK - Di platform media sosial Facebook Beredar kabar bahwa mantan komisioner KPU yang terjaring operasi tangkap tangan KPK merupakan keturunan ketua PKI.
Kabar itu menyebutkan bahwa ayah Wahyu Setiawan adalah anak Slamet Samaun dan cucu Ketua Umum PKI Semaun.
Setelah ditelusuri, informasi tersebut dipastikan merupakan hoaks.
Dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari situs Mafindo, Sabtu 6 Juni 2020, terdapat keterangan dan fakta untuk meluruskan hoaks itu.
Baca Juga: Viral, Demonstran #BlackLivesMatter di New York Lindungi Umat Islam yang Salat
Hoaks itu diunggah di Facebook disertai foto Wahyu Setiawan dan Slamet Samaun. Pengunggah juga menuliskan narasi sebagai berikut.
"Tak usah heran, terkejut, atau heboh kalau Wahyu Setiawan adalah anak dari SLAMET, sebab memang kakeknya adalah SEMAUN. Semaun itu jelas KOMUNIS. Semaun belajar bareng Soekarno (NASIONALIS) dan Kartosowirjo (DARUL ISLAM)."
Bahkan, pengunggah menyebut sekarang ini sudah banyak anak-anak PKI, ada di Istana Negara, KPU, MK, DPR, POLRI, KEJAGUNG, dan diberbagai Partai, terutama PDI Perjuangan.
"Beginilah akhirnya kita, sebenarnya kita telah berada di masa pemberontakan PKI ketiga." Demikian narasi dalam unggahan itu.
Baca Juga: Dukung Petugas yang Dipecat karena Dorong Pria Berusia 75 Tahun, Puluhan Polisi Mengundurkan Diri
Faktanya, Semaun tidak memiliki anak bernama Slamet. Ia dikaruniai dua anak dari pernikahannya yang pertama.
Anak Semaun yang pertama, laki-laki, bernama Logika Sudibyo. Sementara anak Semaun yang kedua, perempuan, bernama Axioma.
Dalam catatan sejarah, Semaun diasingkan ke Amsterdam, Belanda, sejak 20 September 1923. Namun, pada November 1925, dia pergi ke Uni Soviet.
Di sana, ia menetap hingga lebih dari 30 tahun dan menikah dengan wanita setempat.
Dari pernikahannya dengan Valentina Iwanowa, Semaun beroleh dua anak lagi.
Baca Juga: Studi Klinis Hydroxychloroquine Dilanjutkan, Jurnal Kesehatan Terkemuka Minta Maaf
Anak pertama, bernama Rono Semaun yang bekerja di Moskow, Rusia, sebagai wartawan. Sementara anak kedua, perempuan, bernama Elena Semaun yang ikut pulang ke Indonesia bersama Semaun pada 1957.
Semaun merupakan ketua PKI pertama yang lahir di desa Curahmalang, kecamatan Sumobito, Kabupaten Jombang, Jawa Timur tahun 1899 dan meninggal pada 1971.
Kemunculannya di panggung politik dimulai sejak usia 14 tahun. Saat itu, dia bergabung dengan Sarekat Islam di wilayah Surabaya.
Belakangan ini, isu hoaks terkait PKI kembali bermunculan. Masyarakat diimbau agar tidak mudah terprovokasi. PKI merupakan partai politik di Indonesia yang telah bubar.
PKI menjadi partai komunis nonpenguasa terbesar di dunia setelah Uni Soviet dan Tiongkok sebelum akhirnya dibubarkan pada 1965 dan dinyatakan sebagai partai terlarang tahun berikutnya.***