PR DEPOK – Artikel cek fakta kali ini akan membahas informasi mengenai penyakit kanker yang dikabarkan meningkat karena vaksin Covid-19.
Seperti diketahui, Pemerintah terus menggenjot masyarakat agar terus melakukan vaksin Covid-19 agar terhindar dari penyakit yang disebabkan virus corona tersebut.
Kabar mengenai vaksin Covid-19 ini pun turut jadi perbincangan masyarakat di media sosial, dan tak jarang kebanyakan dari info yang tersebar adalah berita hoaks.
Baca Juga: Sinopsis Patriots Day, Kisah Nyata Penyelidikan Pelaku Bom Maraton Boston Amerika 2013
Berbagai macam pandangan bermunculan, apalagi di tengah kemajuan teknologi informasi seperti sekarang ini.
Seperti baru-baru ini, sebuah cuitan di Twitter beredar luas dan menjadi sorotan karena mengklaim kasus kanker dan tumor meningkat seiring gencarnya vaksinasi Covid-19.
Akun Twitter @mas_ prasetyo pada 13 Juni 2022 mencuit “Akhir2 ini terjadi peningkatan kasus tumor/ kanker/ sarkoma pada titik penyuntikan pasca vaksinasi Covid19”
Baca Juga: BSU 2022 Cair Agustus? Simak Cara Cek Penerima dan Tanggal Pencairan BLT Subsidi Gaji Rp1 Juta
Berdasarkan hasil penelusuran Turnbackhoax.id, informasi dari cuitan tersebut salah.
Menurut Donald Alcendor seorang assistant professor of cancer biology di Meharry Medical College menegaskan, klaim tentang Vaksin Covid-19 dapat menyebabkan kanker tidak mendasar.
Data uji klinis menunjukkan tidak ada hubungan antara suntikan vaksin Covid-19 dengan penyakit kanker.
Baca Juga: BSU 2022 Cair Agustus? Simak Cara Cek Penerima dan Tanggal Pencairan BLT Subsidi Gaji Rp1 Juta
Karenanya, klaim soal vaksin Covid-19 yang menyebabkan peningkatan kanker adalah hoaks dan masuk ke dalam kategori Misleading Content.
Dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Jabar Saber Hoaks, vaksin yang telah didistribusikan dan diberikan kepada masyarakat telah melalui serangkaian uji keamanan dan keefektifan dapat mencegah gejala parah akibat Covid-19.
Dengan demikian, cuitan di Twitter yang mengatakan vaksin Covid19 penyebab meningkatnya kasus penyakit kanker merupakan informasi yang tidak benar atau hoaks.***