Cek Fakta: Virus Corona Disebut Hanya Fitnah dari Elite Global agar Hambat Kebangkitan Umat Islam

19 Juli 2020, 20:25 WIB
Ilustrasi Virus Corona.* /PIXABAY /

PR DEPOK - Beredar satu tulisan di media sosial Facebook yang berjudul 'Dahsyatnya Fitnah Corona'. Inti dari seluruh klaim pada tulisan itu adalah bahwa pandemi Virus Corona hanyalah fitnah yang digunakan untuk menghambat kebangkitan umat Islam.

Kabar itu dibagikan akun Facebook Bee yang diunggah pada Senin 13 Juli 2020 dengan menyantumkan beberapa klaim dan salah satunya adalah Virus Corona diciptakan karena bentuk ketakutan para elite global akan kebangkitan umat Islam yang sudah di depan mata.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) dalam situsnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, Minggu 19 Juli 2020, memberikan fakta sebenarnya perihal klaim akun Facebook Bee.

Baca Juga: Polisi Ungkap Kesaksian Orang Ketiga yang Punya ‘Cerita Unik’ Soal Kematian Yodi Prabowo 

Bahkan dalam tulisan itu juga terdapat klaim bahwa dalam menangani pandemi Virus Corona, World Health Organization (WHO) telah dikendalikan oleh bangsa Amerika Serikat (AS) dan Yahudi.

Setelah dilakukan penelusuran lebih jauh mengenai klaim dari akun Facebook Bee, nyatanya kabar tersebut tidak benar adanya dan masuk dalam kategori hoaks.

Faktanya, pandemi Virus Corona atau Covid-19 bukanlah suatu rekayasa yang diciptakan untuk menghambat bangkitnya umat Islam.

Hal itu berdasarkan data yang menunjukkan bahwa negara-negara dengan mayoritas populasinya bukan beragama Islam termasuk ke dalam daftar sepuluh negara dengan kasus pandemi Virus Corona terbanyak di dunia.

Baca Juga: Rangkum Kisah Perjalanan Cinta dengan Ashraf Sinclair, BCL Hadirkan Lagu Baru ‘12 Tahun Terindah’

Hingga Minggu 19 Juli 2020, AS masih menjadi negara teratas yang jumlah kasus positif 3,8 juta lebih, disusul Brasil 2 juta lebih kasus, India 1 juta lebih kasus, Rusia 770 ribu lebih kasus, dan Afrika Selatan 350 ribu lebih kasus.

Selanjutnya Peru 349 ribu lebih kasus, Meksiko 338 ribu lebih kasus, Chile 328 ribu lebih kasus, Spanyol 307 ribu lebih kasus, dan Inggris 294 ribu lebih kasus.

Sementara untuk klaim WHO dikendalikan AS dan Yahudi dalam menangani pandemi Virus Corona tidak berdasarkan dengan fakta sebenarnya.

Nyatanya saat ini AS melalui Presiden Donald Trump sedang berkonflik dengan WHO. Donald Trump sebelumnya menyebutkan akan menarik diri dari keanggotaan WHO.

Baca Juga: 5 Puisi Fenomenal Sapardi Djoko Damono yang Dikenang, dari ‘Hujan di Bulan Juni’ hingga ‘Aku Ingin' 

Selain itu juga, Donald Trump pada April 2020 mengatakan bahwa pihaknya tidak akan menghentikan dana kepada WHO.

Dengan penjelasan di atas, maka klaim yang diunggah akun Facebook Bee yang menyebut bahwa pandemi Virus Corona hanyalah fitnah yang digunakan untuk menghambat kebangkitan umat Islam adalah hoaks.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Kominfo

Tags

Terkini

Terpopuler