PR DEPOK – Baru-baru ini beredar kabar yang menyebut Presiden Joko Widodo menghindari pendemo yang menolak Omnibus Law dengan berpura-pura meninjau tol.
Kabar ini mencuat akun Facebook bernama Atok Cahmrogan mengunggah tautan artikel berjudul “Jokowi Pergi ke Luar Kota, Istana Bantah Hindari Demo Tolak Omnibus Law” berserta narasi berikut.
“Bilangnya kangen didemo ee kabur lagi, seperti dulu, pura-pura tinjau tol, sampe kebelet kencing"
Baca Juga: Tekan Angka Pegangguran Akibat Pandemi dan Ciptakan SDM Berkualitas, Kemenperin Gelar Diklat 3 in 1
Mafindo melaporkan, dikutip Pikiranrakyat-depok.com, klaim tersebut merupakan informasi yang keliru.
Bey Machmudin, yang merupakan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, menyampaikan bahwa pada saat demonstrasi berlangsung, agenda Joko Widodo sangat padat.
Ia menerangkan bahwa Joko Widodo mengawali kegiatan pada 7 Oktober 2020, dengan mengadakan rapat secara virtual di Istana Bogor.
Presiden kemudian terbang ke Yogyakarta dan melanjutkan ke Solo lewat jalur darat untuk mengunjungi makam ibunya.
Sementara itu, keesokan harinya yakni pada 8 Oktober 2020, Joko Widodo juga dijadwalkan untuk mengadakan kunjungan kerja dalam rangka peninjauan food estate di Kalimantan Tengah.
Baca Juga: DPR Serahkan Draf Final UU Cipta Kerja ke Jokowi 14 Oktober 2020, Tandai Resmi Menjadi Milik Publik
Kunjungan Joko Widodo ini merupakan salah satu bentuk perhatian terhadap ketahanan pangan nasional, mengingat peringatan FAQ terkait adanya kelangkaan pangan akibat pandemi Covid-19.
Oleh karena peringatan kelangkaan ini, Joko Widodo memutuskan untuk mengunjungi langsung tempat food estate untuk meninjau perkembangannya.
Penelusuran Mafindo menunjukkan tidak ada sumber valid yang mengatakan bahwa Joko Widodo pergi untuk meninjau jalan tol pada tanggal yang tertera.
Dengan demikian, dapat dipastikan bahwa kabar yang menyebutkan presiden Joko Widodo kabur dari para pendemo yang menolak UU Cipta Kerja adalah informasi yang keliru.
Baca Juga: Anggap Donald Trump Tuhan, Pria India Tewas Akibat Serangan Jantung Usai Presiden Terpapar Covid-19
Diberitakan sebelumnya, masyarakat Indonesia yang terdiri dari serikat buruh, mahasiswa, serta pihak lainnya tengah menyuarakan aksi penolakan terhadap UU Cipta Kerja.
Salah satu bentuk penolakan tersebut adalah dengan melakukan unjuk rasa di sejumlah wilayah di Indonesia.***