Hoaks atau Fakta: Beredar Kabar Vaksin Bermasalah dan Sebabkan Sakit hingga Sekarat, Cek Faktanya

- 7 Januari 2021, 12:37 WIB
Ilustrasi vaksin Covid-19.
Ilustrasi vaksin Covid-19. /Hakan Nural/

Sementara itu, infeksi Covid-19 masih bisa terjadi lantaran vaksin Pfizer-BioNTech yang dipakai Israel membutuhkan waktu untuk melatih sistem kekebalan agar dapat mengenali dan melawan penyakit.

Vaksin Covid-19 buatan Amerika Aerikat (AS) itu butuh dua suntikkan untuk bekerja secara maksimal.

Baca Juga: Buka dtks.kemensos.go.id untuk Cek Penerima BST Rp300 Ribu, Bisa Langsung Dicairkan!

Berdasarkan penelitian, kekebalan terhadap Covid-19 meningkat 8 hingga 10 hari setelah suntikkan pertama dan itu baru 50 persen.

Suntikkan kedua diberikan 21 hari setelah suntikan pertama, dan kekebalannya mencapai 95 persen sesuai yang diklaim Pfizer-BioNTech, dicapai seminggu setelahnya.

Terkait penyakit yang ditimbulkan suntik vaksin adalah informasi yang juga salah.

Baca Juga: Desak Kepastian Ibadah Haji Tahun 2021, Ma'aruf Amin Minta Menag Yaqut untuk Lobi Pemerintah Saudi

Sebelumnya pernah diberitakan bahwa seorang warga Korea Selatan meninggal usai disuntikkan vaksin.

Namun, meninggalnya warga Korea itu bukan diakibatkan oleh vaksinasi melainkan penyebab lain yang kemudian dibuktikan melalui hasil autopsi.

Dari penjelasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa klaim terkait vaksin bermasalah dan saat disuntikkan bisa menjadi sakit hingga sekarat adalah kabar yang salah dan termasuk ke dalam kategori misleading content atau konten yang menyesatkan.***

Halaman:

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Mafindo


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah