PR DEPOK – Beredar pesan berantai di aplikasi Whatsapp yang menunjukkan link program kuota belajar berupa pulsa sebesar Rp200.000 dan kuota internet sebesar 75GB.
Dalam narasi pesan tersebut, kuota belajar itu diperuntukkan kepada dosen, guru, siswa, dan mahasiswa selama pelajaran jarak jauh.
“https://kuotabelajar.club/kuota/inews/berita/?v=news1. KEMKOMINFO. Program kuota belajar pulsa 200RB dan kuota 75GB untuk dosen, guru, siswa, mahasiswa selama pembelajaran jarak jauh!” tulis narasi pesan tersebut.
Lantas, benarkah pesan yang menunjukkan link program kuota belajar tersebut?
Dilansir Pikiranrakyat-depok.com dari laman Turn Back Hoax, setelah ditelusuri pada laman resmi kuota-belajar.kemdikbud.go.id tidak ditemukan informasi mengenai program kuota belajar berupa pulsa sebesar Rp200.000 dan kuota internet sebesar 75GB.
Dalam laman resmi kuota-belajar.kemdikbud.go.id, didapatkan informasi yang sebenarnya, bahwa besaran bantuan kuota data internet 2021 adalah 7GB untuk peserta didik jenjang PAUD, 10GB untuk peserta didik jenjang pendidikan dasar dan menengah, 12GB untuk pengajar jenjang PAUD dan pendidikan dasar serta menengah, 15GB untuk dosen dan mahasiswa.
Baca Juga: Temui Menko Polhukam Mahfud MD Bahas Situasi Demokrat, AHY: Kami Direbut Kedaulatannya
Kuota tersebut diberikan setiap bulan, dan tidak ada bantuan program kuota belajar dalam bentuk pulsa.
Sebelumnya pada Februari 2021, narasi yang sama berupa program kuota sebesar 200 ribu dan kuota 75 GB tersebut juga sudah beredar luas. Namun, sekarang sudah dimodifikasi dan merupakan hoaks yang kembali muncul.
Dengan demikian, link program bantuan kuota sebesar 200 ribu dan kuota 7GB adalah palsu. Hal tersebut merupakan hoaks yang kembali muncul namun sudah dilakukan modifikasi sehingga masuk dalam kategori konten palsu.
Baca Juga: Fakta Mengejutkan! Seorang Kader Demokrat Diiming-imingi Rp100 Juta untuk Hadiri KLB di Deli Serdang
Masyarakat diimbau untuk lebih berhati-hati dalam menyerap informasi mengenai program kuota belajar.
Sebab, link atau alamat website palsu bisa membahayakan, terlebih jika sampai meminta data pribadi. Data pribadi tersebut bisa disalahgunakan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab, bahkan untuk tindak kejahatan.
Masyarakat harus memastikan link atau alamat website yang ditautkan tersebut resmi atau palsu.
Domain link atau alamat website resmi dari pemerintah tidak pernah menggunakan domain dengan akhiran .club, bit.ly, tinyurl.com, sites.google.com, tiny.cc, atau semacamnya.
Link atau alamat website resmi dari pemerintah untuk program kuota belajar, yakni kuota-belajar.kemdikbud.go.id.***