PIKIRAN RAKYAT - Industri pariwisata di Bali saat ini benar-benar tengah terpukul sebagai dampak dari merebaknya virus corona.
Sejak awal April, Pemerintah Indonesia telah melarang masuknya Warga Negara Asing (WNA) ke Indonesia.
Jumlah kunjungan wisatawan dari luar negeri mengalami penurunan drastis begitu pun di Bali, lebih dari 90% kunjungan wisatawan mancanegara ke Pulau Dewata menurun drastis.
Penurunan wisatawan tersebut sangat dirasakan oleh para pelaku usaha pariwisata seperti hotel, perjalanan wisata, transportasi wisata, pemandu wisata, hingga pengrajin oleh-oleh Bali.
Baca Juga: Permudah Belanja saat Pandemi, Depok Ciptakan Pasar Tradisional Online
Lebih jauh penurunan jumlah wisatawan mancanegara ini akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi Bali karena sektor pariwisata memberikan kontribusi lebih dari 50 persen terhadap PDRB Provinsi Bali.
Berkaitan dengan itu, belum lama ini telah beredar informasi melalui media sosial Twitter yang mengklaim bahwa puluhan hotel berbintang di Pulau Dewata dijual karena terdampak pandemi virus corona.
Disebutkan dalam narasi unggahan tersebut ada 40 hotel di Bali akan dijual.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) melalui situs resminya yang dikutip Pikiranrakyat-depok.com, mengatakan bahwa informasi yang mengklaim puluhan hotel di Bali dijual adalah informasi yang salah.