Setelah ditelusuri, video serupa ditemukan di kanal Youtube lain dengan judul Fake Infrared Thermometer dalam bahasa Thailand yang diunggah terlebih dulu, pada 4 April 2020.
Dalam keterangan berbahasa Thailand tersebut, dikatakan bahwa saat ini infrared thermometer atau alat pengukur suhu tubuh palsu telah banyak beredar di pasaran.
Video tersebut diunggah dengan maksud mengimbau masyarakat agar berhati-hati dan selektif saat membeli infrared thermometer agar tidak tertipu.
Video itu juga mengingatkan konsumen untuk tidak tergiur harga murah sebab bisa saja barang yang dibeli palsu.
Video yang menampilkan seseorang tengah memegang infrared thermometer itu sama sekali tidak membicarakan tentang pembunuhan terhadap ulama.
Bisa disimpulkan, klaim terkait Partai Komunis Tiongkok mengatur infrared thermometer untuk membunuh ulama adalah klaim tidak berdasar dan menyesatkan.***