Dalam artikel tersebut tidak terdapat kalimat yang menyatakan Virus Corona sengaja dimasukan dalam tubuh masyarakat melalui rapid test agar berstatus positif dan membuat zona merah covid-19.
Baca Juga: Rompi 'Koruptur' hingga Denda Rp 250.000, Denda yang Akan Diberikan kepada Pelanggar PSBB Jakarta
Oleh sebab itu, menurut Yurianto, klaim yang menyebutkan bahwa alat rapid test sudah dimasuki virus corona adalah klaim yang menyesatkan.
Hal itu diketahui setelah 443 orang yang di tes menggunakan rapid test positif setelah di tes ulang menggunakan PCR 275 orang malah dinyatakan negatif. Sementara hasil untuk 139 orang lain masih ditunggu hasil swab-nya.
Berikut narasi lengkap pesan tersebut:
Baca Juga: Kasus Baru Covid-19 Kembali Muncul, Wuhan Rencanakan Pengujian Ulang untuk 11 Juta Penduduk
"KACAU KACAU KACAU KACAU APAKAH REZIM INI SENGAJA" Ini berita A1 karena ada ling Media yg mempertanggungjawabkan informasi yaitu Vivanews,"
"Rezim dengan sengaja tiap daerah diciptakan Zona merah agar masyarakat tidak bisa befarak dan tidak ada gerakan,"
"Setiap ada yang positip passti dinyatakan Zona merah, sehingga yg masyarakat yang tadinya negatip diupayakan untuk menjadi positip dengan cara memasukan covid-19 ke tubuh masyarakat melalui Rapid Test dengan dalih tes kesehatan,"
Baca Juga: Anak Paus Ditemukan Tewas Terdampar di Pantai Banten, Dugaan Kuat Akibat Cuaca Buruk