Berdasarkan informasi yang dimuat oleh The Diplomat, masyarakat Vietnam turut merusak sejumlah perusahaan milik Tiongkok sebagai bentuk kemarahannya.
Baca Juga: Lupakan Rivalitas, Conor McGregor Ucap Doa dan Simpati pada Kesehatan Ayah Khabib Nurmagomedov
Mereka bahkan menuliskan beberapa umpatan untuk Tiongkok, dan stereotip-stereotip yang lekat dengan keturunan Tionghoa di beberapa sisi bangunan.
Namun sebagian perusahaan imbasnya perusahaan Taiwan, Jepang, Korea Selatan, dan Singapura yang berada di lokasi sekitar perusahaan Tiongkokpun ikut dirusak.
Meski tidak ada korban jiwa akibat insiden tersebut, setidaknya 200 orang telah diamankan pihak kepolisian setempat karena dinilai telah melakukan tindakan tidak terpuji.
Baca Juga: Iuran BPJS Kembali Dinaikkan, DPR: Pemerintah Terbukti 'Tidak Punya Hati' di Tengah Pandemi
Maka dari itu klaim akun Natuna for militer yang menginformasikan insiden tersebut baru terjadi di Vietnam benar-benar salah karena aksi protes tersebut dilakukan pada tahun 2014.***