Rangsang Perekonomian di Masa Covid-19, Provinsi Bali Ekspor 12 Ton Bawang Merah ke Singapura

5 Desember 2020, 06:30 WIB
Ilustrasi bawang merah. /Pixabay/Hans.

PR DEPOK – Provinsi Bali mengekspor 12 ton bawang merah senilai 18 ribu dolar AS atau setara Rp254 juta ke Singapura.

Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka Komoditi (Bappebti) Kementerian Perdagangan (Kemendag), Sidharta Utama mengatakan hal itu dilakukan sebagai upaya menggeliatkan ekonomi di Bali pada masa pandemi Covid-19.

“Kegiatan ini merupakan rangkaian dari pelepasan ekspor produk Indonesia yang bernilai tambah dan sustainable ke pasar global secara serentak,” ujar Sidharta sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Rizky dan Putri Dituding Macam-macam oleh Teddy, Sule: Kerja Dong! Jangan Ngandelin Anak-anak Saya!

Pelepasan ekspor Bali bersama 16 provinsi lainnya itu dipimpin Presiden Joko Widodo dari Istana Negara serta Kemendag secara daring dari Lamongan, Jawa Timur.

Khusus untuk Provinsi Bali, Sidharta menyebutkan bahwa terdapat satu perusahaan yakni PT Rimbun Alam Dewata yang memberangkatkan produk lokal Bali.

“Kami harap ke depannya makin banyak lagi produk yang bisa diekspor serta melibatkan lebih banyak pihak swasta yang bisa berkontribusi menyalurkan produk lokal Bali,” katanya.

Baca Juga: PA 212 Usul Panggilan HRS Dibatalkan, Luqman Hakim: Kalau Gak Mau Diproses, Ya Jangan Melanggar!

Ia menilai bahwa dengan adanya pandemi Covid-19, tentunya industri pariwisata Bali sangat terpuruk dan perlu ada aktivitas lain yang bisa menambal minimnya aktivitas pariwisata.

“Di sinilah peran ekspor tersebut jadi sangat penting,” ucap dia.

Lebih lanjut, Sidharta berharap bahwa ekspor barang produksi lokal Bali akan terus meningkat ke depannya.

Sidharta menyatakan bahwa pemerintah akan terus mendorong UMKM di Bali agar mampu menembus pasar ekspor.

Baca Juga: Jokowi Kecewa Kasus Covid-19 Jateng Melonjak, Ganjar Pranowo: Kamu Nggak Usah Peduli Bully dan Caci

“Tentunya di sini Kementerian Perdagangan akan terus melakukan dukungan dan memfasilitasi pemerintah daerah,” ucapnya.

Di sisi lain, Kepala Dinas Perdagangan dan Perindustrian Provinsi Bali, I Wayan Jarta menuturkan sebenarnya potensi produk hortikultura seperti bawang merah di Bali cukup besar.

Ia berpendapat bahwa produk tersebut sangat potensial untuk ditingkatkan lagi ke depannya.

“Menurut data tahun 2019, produksi bawang merah kita ada di angka 19.800 ton dan angkanya terus meningkat di 2020,” kata I Wayan.

Baca Juga: Klaim Dubes RI Dipatahkan Saudi, Refly Harun: Dia Bertindak Sendiri atau Jalankan Misi Pemerintah?

Ia berharap dengan adanya ekspor ini nantinya akan Kembali menggairahkan masyarakat, khususnya petani untuk membudidayakan bawang merah dengan tujuan pasar ekspor.

Selain bawang merah, Bali juga punya banyak produk lokal yang sudah masuk ke pasar global di periode yang berdekatan yakni cengkih sebanyak 14 ton ke Amsterdam (Belanda), manggis sebanyak 5 ton ke Tiongkok, kopi 500 kilogram ke Dubai (UEA), dan arak Bali sebanyak 5 box ke California (USA).

Karel Ruing dari PT Rimbun Alam Dewata menilai kesempatan melakukan ekspor produk komoditas pertanian seperti bawang merah merupakan kesempatan untuk menunjukkan bahwa Bali juga punya sisi lain selain pariwisata.

Baca Juga: Disebut Terjebak dalam Mimpi dan Ilusi, Ahmad Basarah Ajak Benny Wenda Bangun dari Tidur Panjangnya

“Jadi sebenarnya ini momen yang baik untuk Bali bahwa ada berbagai bidang lain yang bisa dikedepankan selain pariwisata,” katanya.

Ia menyebutkan bahwa pihaknya merasa bersyukur dapat ambil bagian dalam kegiatan tersebut.

“Terima kasih kepada pemerintah pusat dan daerah yang memfasilitasi,” ujarnya.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler