Disebut Terjebak dalam Mimpi dan Ilusi, Ahmad Basarah Ajak Benny Wenda Bangun dari Tidur Panjangnya

- 4 Desember 2020, 22:56 WIB
Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah.
Wakil Ketua MPR, Ahmad Basarah. /MPR RI
 
PR DEPOK - Wakil Ketua MPR Ahmad Basarah mengatakan pimpinan United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) Benny Wenda tengah terjebak dalam dunia mimpi serta ilusi yang diciptakannya sendiri dalam kenikmatan lobby-lobby-nya di Eropa.
 
"Sebagai sesama anak bangsa, meski Wenda lebih memilih warga negara Inggris, saya menyerukan agar Wenda bangun dari tidur panjangnya. Sudahi kenikmatan semu dan mimpi indah menjadi Presiden RI dari negara Inggris, mari bersama membangun Papua," ujar Basarah seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.
 
Menurut dia, Benny Wenda tidak sadar dimanfaatkan sebagai proxy oleh negara lain yang memberi ilusi bahwa Papua akan merdeka.
 
 
Padahal, lanjut dia, saat ini hampir dari seluruh negara-negara lain masih tetap mengakui atas kedaulatan Indonesia.
 
Dirinya juga menyebut Benny Wenda tidak menyadari perkembangan yang terjadi di Papua, yakni dari pembangunan sumber daya manusia (SDM) hingga infrastruktur.
 
Ketua DPP PDI Perjuangan itu mengatakan bahwa berdasarkan fakta sejarah, negara Papua tidak pernah ada karena sebelum Belanda melakukan kolonisasi, Papua adalah daerah dengan banyak suku yang saling berperang dalam memperebutkan wilayah dan sumber daya.
 
 
Papua bersama wilayah Indonesia lainnya adalah bekas jajahan Belanda sehingga berdasarkan prinsip uti possidentis juris, setelah Indonesia merdeka, maka Indonesia mewarisi bekas jajahan Belanda, termasuk Papua.
 
Hal tersebut juga diperkokoh dengan hasil Penentuan Pendapat Rakyat (1969) berupa rakyat Papua memilih tetap bergabung dengan NKRI.
 
Sebelumnya, Ketua MPR Bambang Soesatyo juga mengatakan pemerintah harus menindak tegas Benny Wenda dan pengikutnya atas deklarasi kemerdekaan Papua Barat.
 
 
Ia mengatakan Wenda dan para pengikutnya dengan sangat jelas telah melakukan tindakan makar, oleh karena itu pemerintah harus mengambil tindakan penegakan hukum yang tegas.
 
Bamsoet menegaskan klaim deklarasi kemerdekaan Papua Barat yang dikemukakan Wenda yang mengatasnamakan Gerakan Persatuan Pembebasan Papua Barat, serta penunjukan dirinya sebagai presiden sementara Papua Barat, merupakan tindakan agitasi dan propaganda yang tak lain bertujuan memecah-belah bangsa Indonesia.
 
Bamsoet juga mempersilahkan pemerintah menggunakan alat negara dan seluruh kekuatan yang dimiliki untuk mengambil tindakan tegas dan terukur untuk mengamankan kedaulatan NKRI dan marwah bangsa Indonesia.
 
 
Seperti diketahui, Gerakan Persatuan Pembebasan untuk Papua Barat (ULMWP) mendeklarasikan pemerintahan sementara pada Selasa, 1 Desember dan menominasikan Benny Wenda, pemimpin yang diasingkan dan tinggal di Inggris sebagai presiden.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x