PR DEPOK - Meningkatnya aksi kekerasan di sejumlah provinsi termasuk Papua Barat dalam beberapa waktu terakhir mengakibatkan The United Liberation Movement for West Papua (ULMWP) mendeklarasikan kemerdekaannya dari Indonesia pada Selasa 1 Desember 2020.
ULMWP diketahui membentuk pemerintahan sementara sebagai upaya intensif puluhan tahun untuk bisa melepaskan diri dari Indonesia.
Provinsi Papua dan Papua Barat merupakan bagian barat dari pulau Nugini, yang berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini sebelah timur.
ULMWP diketahui membentuk pemerintahan sementara sebagai upaya intensif puluhan tahun untuk bisa melepaskan diri dari Indonesia.
Provinsi Papua dan Papua Barat merupakan bagian barat dari pulau Nugini, yang berbatasan langsung dengan negara Papua Nugini sebelah timur.
Baca Juga: Bantu Pemulihan Psikologis Para Korban di Sigi, Polri Hadirkan Psikolog dari Mabes dan Polda Sulteng
Dalam deklarasi itu para penggagas ULMWP mengibarkan bendera dengan simbol Bintang Kejora yang kini dilarang dikibarkan oleh Pemerintah Indonesia setelah dinyatakan merdeka dari pemerintahan kolonial Belanda pada 1961.
Benny Wenda yang sempat diasingkan ke Inggris Raya lalu diangkat oleh ULMWP sebagai presiden sementara.
Benny mengungkapkan, dengan lahirnya pemerintah sementara tersebut, maka Provinsi Papua Barat tidak akan tunduk pada Pemerintahan Indonesia.
Dalam deklarasi itu para penggagas ULMWP mengibarkan bendera dengan simbol Bintang Kejora yang kini dilarang dikibarkan oleh Pemerintah Indonesia setelah dinyatakan merdeka dari pemerintahan kolonial Belanda pada 1961.
Benny Wenda yang sempat diasingkan ke Inggris Raya lalu diangkat oleh ULMWP sebagai presiden sementara.
Benny mengungkapkan, dengan lahirnya pemerintah sementara tersebut, maka Provinsi Papua Barat tidak akan tunduk pada Pemerintahan Indonesia.
Baca Juga: Barcelona Didesak Memensiunkan Nomor Punggung 10 yang Digunakan Messi Demi Menghormati Maradona
"Kami tidak akan mematuhi aturan dan hukum Indonesia yang diberlakukan kepada kami," kata Benny.
"Kami tidak akan mematuhi aturan dan hukum Indonesia yang diberlakukan kepada kami," kata Benny.
Kabar tersebut kemudian ramai diperbincangkan dan dikomentari oleh publik, terutama tokoh politik Indonesia.
Salah satunya adalah Mantan Koordinator Relawan IT Badan Pemenangan nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Mustofa Nahrawardaya.
Melalui akun Twitter pribadinya @TofaTofa_id, ia menanggapi berita deklarasi Papua tersebut.
Baca Juga: Tuai Kritik Berbagai Pihak, Fraksi PKS Bantah Kenaikan Tunjangan DRPD DKI Jakarta Mencapai 8 Miliar
Menurutnya keputusan untuk merdeka dari Indonesia merupakan salah satu hal yang akan membuat Papua menyesal.
Pernyataan tersebut diungkapkannya bukan tanpa alasan, ia menguatkan argumennya tersebut dengan mengaitkan pada salah satu negara yang juga memerdekaan diri dari Indonesia, yaitu Timor Leste.
"Papua Barat kalau mau merdeka beneran, ente bakalan nyesel. Baca ini. Timtim aja nyesel mau balik lagi koq. Paham?" kata Mustofa seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com pada Jumat, 4 Desember 2020.
Baca Juga: Pasien Covid-19 Tetap Punya Hak Pilih di Pilkada 2020, Bawaslu Tugaskan KPPS Datang ke Rumah dan RS
Kata tim tim diketahui menarah pada negara Timor Leste. Pasalnya, Mustofa juga mentautkan link berita yang berisi Timor Leste.***