Didorong Kemajuan Progres Stimulus Fiskal AS, Harga Minyak Dunia Kembali Alami Kenaikan

18 Desember 2020, 07:36 WIB
Kilang minyak lepas pantai.*/ /

PR DEPOK – Harga minyak dunia kembali mengalami perubahan terbarunya yang disebabkan oleh sejumlah faktor.

Harga minyak mentah jenis Brent misalnya untuk pengiriman Februari naik 42 sen ke level 51,50 dollar AS per barel pada akhir sesi perdagangan di London ICE Futures Exchange Kamis, 17 Desember 2020 waktu setempat atau Jumat, 18 Desember 2020 WIB pagi.

Sementara itu, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari naik 54 sen ke level 48,36 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange pada sesi perdagangan yang sama.

Baca Juga: BMKG: Waspada Potensi Hujan Disertai Petir dan Angin Kencang di Wilayah Jawa Barat

Kenaikan harga minyak dunia yang terjadi pada saat ini didorong oleh pelaku industri minyak tentang kemajuan perkembangan stimulus fiskal Amerika Serikat (AS).

Selain itu, harga minyak dunia juga dipengaruhi oleh tingkat permintaan pengilangan yang memecahkan rekor di China dan India.

Anggota parlemen AS mendekati kesepatakan tentang paket pengeluaran bantuan Covid-19 senilai 900 miliar dollar AS pada Rabu, 16 Desember 2020.

Baca Juga: Jadwal Program Belajar dari Rumah oleh Kemendikbud yang Tayang di TVRI pada Jumat 18 Desember 2020

Dollar AS menetapkan level terendah 2,5 tahun terhadap mata uang utama lainnya pada Kamis, 17 Desember 2020 waktu setempat.

Karena minyak mentah dihargai dalam greenback, ini membuat harga minyak lebih murah bagi pembeli yang memegang mata uang lainnya.

"Asia berada di depan kurva dalam mode pemulihan dari virus corona," kata analis senior di Price Futures Group, Phil Flyyn seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Kantor Berita ANTARA.

Baca Juga: Diperiksa 6 Jam oleh Penyidik, Bareskrim Polri Sebut Edy Mulyadi Kurang Kooperatif Jawab Pertanyaan

Harga minyak mentah saat ini juga dipengaruhi oleh sentimen positif dari para pelaku industri itu adanya peluncuran vaksin Covid-19 yang mulai didistribusikan ke sejumlah negara.

"Melihat apa yang kami lihat di Asia meningkatkan ekspetasi bahwa di tahun baru kami akan melihat peningkatan cepat dalam permintaan minyak mentah saat vaksin diluncurkan," ujarnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler