PR DEPOK - Jika Anda yang belum pernah mendapatkan bantuan dari pemerintah dalam program bantuan lain dan ingin mendapatkan BLT Dana Desa.
Berikut cara mendaftarkan diri Anda secara offline atau manual, agar mendapatkan BLT DD (Bantuan Langsung Tunai Dana Desa):
1. Pastikan Anda memiliki data NIK KTP sesuai dengan domisili di desa setempat.
Baca Juga: Cara Daftar BLT untuk Siswa SD, SMP, SMA Agar Mendapatkan Bantuan hingga Rp4,4 Juta
2. Pastikan Anda termasuk warga kurang mampu (miskin dan miskin ekstrem). Dengan pendapatan kurang dari Rp 500.000 per bulan.
3. Pastikan Anda tidak mendapatkan bantuan pemerintah lainnya seperti PKH, BPNT, BST atau Kartu Pra Kerja.
4. Telah kehilangan pekerjaan akibat pandemi Covid-19.
5. Memiliki anggota keluarga yang sakit kronis menahun.
Baca Juga: Banten Kembali Diguncang Gempa, Daryono BMKG: Ini Merupakan Gempa Lain, Bukan Susulan
Jika Anda memenuhi semua syarat tersebut, selanjutnya pendaftaran juga bisa melalui relawan desa yang telah dilengkapi dengan surat tugas dari kepala desa (Kades), RT/RW.
Selanjutnya dokumen Anda, sebagai calon penerima BLT DD akan divalidasi dan diputuskan dalam musyawarah desa.
Jika sudah ditetapkan dalam data sebagai penerima BLT DD, selanjutnya dokumen Anda, akan dimasukkan dalam berita acara dan disahkan oleh Kades beserta BPD.
Baca Juga: Kasus Omicron di Indonesia Merangkak Naik, Kemenkes Ungkap Soal Kemungkinan Isolasi Mandiri
Dokumen tersebut kemudian disampaikan kepada bupati atau walikota untuk disahkan.
Setelah itu, Kades akan menyampaikan surat undangan atau pemberitahuan kepada Anda, selaku penerima BLT DD.
Informasi mengenai cara daftar dan mengecek BLT DD, memang cukup penting bagi maayarakat.
Baca Juga: Anies Baswedan Sebut Penampilan Nidji di JIS Spektakuler, Netizen: Satire yang Berkelas
Karena masih banyak masyarakat yang ternyata belum tersentuh sama sekali dengan program bantuan yang disalurkan oleh pemerintah.
Selain itu pula, banyak diantara masyarakat yang sebelumnya kehidupan layak dan terbilang mampu.
Namun mengalami keterpurukan ekonomi akibat pandemi Covid-19. Seperti kehilangan matapencaharian atau penghasilan. ***