Tenang! Pembelian LPG 3 Kg Belum Perlu Memakai Aplikasi MyPertamina, Simak Alasannya

1 Juli 2022, 12:55 WIB
Simak inilah alasan mengapa pembelian LPG 3 kg belum memakai aplikasi MyPertamina. Pertamina jelaskan kapan akan mulai berlakunya. /Antara/ Astrid Faidlatul Habibah/

PR DEPOK - Kabar bakal diberlakukannya pembelian LPG 3 kg memakai aplikasi MyPertamina per 1 Juli 2022 ramai diperbincangkan publik.

Hal ini tidak terlepas dari rencana Pertamina yang mengeluarkan kebijakan beli Pertalite dan Solar bersubsidi agar tepat sasaran.

Menanggapi kabar yang beredar, Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting buka suara.

Ginting menegaskan pihaknya belum akan menerapkan syarat pembelian LPG 3 kg bersubsidi kepada masyarakat melalui aplikasi MyPertamina.

Baca Juga: Pasang Target Tinggi di Piala Presiden 2022, Jupe Minta Pemain Persib Redam Kolektivitas PSS Sleman 

Dilansir Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara, Irto Ginting menegaskan jika pihaknya saat ini masih melakukan pengembangan sistem.

Sehingga dalam waktu dekat ini belum akan memberlakukan pembelian LPG 3 kg memakai aplikasi MyPertamina.

"Kami masih dalam pengembangan sistem, jadi belum akan kami lakukan registrasi," ujarnya.

Lebih lanjut, Irto meminta kepada masyarakat agar tidak khawatir mengenai isu pembelian LPG 3 kg bersubsidi menggunakan MyPertamina dalam waktu dekat.

Baca Juga: PKH Balita Cair Juli 2022, Simak Syarat dan Cara Daftar hingga Cek Penerima di cekbansos.kemensos.go.id 

Pasalnya, lanjut dia, sejauh ini pengaturan belanja bahan bakar melalui platform digital MyPertamina hanya dikhususkan untuk BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar yang dijual di SPBU.

Diketahui bersama, mulai hari ini Jumat, 1 Juli 2022 Pertamina akan membuka pendaftaran bagi konsumen yang hendak membeli BBM bersubsidi dengan platform MyPertamina.

Aturan tersebut mulai berlaku di 11 kabupaten dan kota di Indonesia.

Kota-kota tersebut di antaranya Kota Padang Panjang, Kabupaten Agam, dan Kabupaten Tanah Datar di Sumatra Barat.

Baca Juga: Rusia Lancarkan Serangan Rudal ke Apartemen di Odesa, 10 Orang Tewas 

Lalu Kota Bandung, Sukabumi, Tasikmalaya, dan Kabupaten Ciamis di Jawa Barat.

Selain itu, pendaftaran MyPertamina juga dibuka untuk Kota Banjarmasin di Kalimantan Selatan, Yogyakarta, dan Kota Manado di Sulawesi Utara.

Adapun syarat pembelian BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar melalui MyPertamina bertujuan agar penyaluran kedua bahan bakar tersebut bisa lebih tepat sasaran.

Di samping itu, aturan ini diharapkan dapat menekan kuota pembelian agar tidak melebihi batas yang sudah ditetapkan pemerintah.

Baca Juga: Cuma Modal HP dan KTP, Simak Cara Cek Bansos PKH Tahap 3 di cekbansos.kemensos.go.id 

Perlu diketahui, pada 2022 prognosa realisasi Pertalite mencapai sekitar 28 juta kiloliter.

Sedangkan tahun ini kuotanya 23,05 juta kiloliter dan hingga Mei 2022 realisasi penyaluran Pertalite telah melebihi kuota sebesar 23 persen.

Adapun prognosa Solar bersubsidi mencapai 17,2 juta kiloliter pada 2022, sedangkan tahun ini kuota yang diberikan 14,91 juta kiloliter. Hingga Mei 2002, realisasi subsidi telah melebihi kuota sebesar 11 persen.

Pertamina mengatakan bahwa BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar saat ini masih banyak dikonsumsi oleh masyarakat golongan menengah ke atas.

Baca Juga: Rekrut Richarlison dari Everton, Lini Serang Tottenham Hotspur Diprediksi Makin Ganas 

Komposisinya hampir 60 persen terkaya yang menikmati hampir dari 80 persen dari total konsumsi BBM subsidi.

Sedangkan masyarakat miskin dan rentan atau 40 persen terbawah hanya menikmati sekitar 20 persen dari BBM bersubsidi tersebut.

Oleh karena itu, untuk menindaklanjuti kejadian tersebut, Pertamina membatasi pembelian BBM jenis Pertalite dan Solar dengan memberlakukan sistem pendaftaran di MyPertamina.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler