Simak Penjelasan Resesi Ekonomi, Lengkap dengan Dampak dan Cara Meminimalisir Dampaknya

12 Oktober 2022, 21:35 WIB
Ilustrasi resesi ekonomi. Apa Itu Resesi? Ketua OJK Sebut Resesi Ekonomi Global Hampir Terjadi di Tahun 2023 /Elchinator/Pixabay

PR DEPOK – 2023 diprediksi akan terjadi resesi ekonomi, hal itu selaras dengan inflasi yang memicu kenaikan suku bunga acuan bank sentral secara agresif.

Resesi ekonomi secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu kondisi dimana perekonomian suatu negara sedang memburuk.

Keadaan itu terlihat dari pengangguran meningkat, Produk Domestik Bruto (PDB) yang negatif, maupun pertumbuhan ekonomi riil bernilai negatif selama dua kuartal berturut-turut.

Baca Juga: Apa Itu Bipolar? Berikut Penjelasannya dan Beberapa Gejala Termasuk Merasa Sangat Gelisah

Dampak dari resesi ekonomi itu antara lain, sebagaimana dilansir PikiranRakyat-Depok.com dair Sikapi Uangmu:

1. Melambatnya nilai ekonomi akan mengurangi kapasitas produksi yang menyebabkan pengurangan jumlah tenaga kerja atau Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) akan sering terjadi.

Bahkan beberapa perusahaan mungkin tutup dan tidak lagi beroperasi.

Baca Juga: BSU 2022 Tahap 5 Cair! Ini Ciri-ciri Anda Berhasil Terdaftar dan Menerima BLT Subsidi Gaji Rp600.000

2. Investasi akan mengalami penurunan sehingga investor cenderung menempatkan dananya pada bentuk investasi yang aman.

3. Melemahnya daya beli masyarakat karena mereka akan lebih selektif menggunakan uangnya dengan fokus pemenuhan kebutuhan terlebih dahulu.

Covid-19 yang sedang dihadapi merupakan salah satu pemicu resesi ekonomi di beberapa negara.

Baca Juga: Cek Daftar Penerima BLT Balita Tahap 4 2022 Secara Online, Klik cekbansos.kemensos.go.id di HP

Bahkan hal ini telah menyebabkan angka pengangguran dan jumlah penduduk miskin di berbagai negara.

Bagaimana mempersiapkan kondisi keuangan kita agar dapat meminimalisir dampak dari kemungkinan resesi ekonomi tersebut? berikut beberapa langkah yang dapat dilakukan:

1. Pastikan 20 persen dari dana yang digunakan untuk investasi dialokasikan untuk dana darurat.

Semakin besar nilai investasinya darurat maka akan semakin siap kita dalam memenuhi kebutuhan di tengah kondisi resesi ekonomi.

Baca Juga: Cek Penerima BPUM 2022 di eform.bri.co.id, Pelaku Usaha yang Terima Notifikasi Ini Bisa Cairkan Rp600.000

2. Mulailah untuk mengurangi dan tidak menambah beban-beban pengeluaran seperti utang.

Jika memungkinkan maka segera lunasi atau jika dirasa masih sangat berat maka segera negosiasikan ajukan ke lembaga jasa keuangannya untuk restrukturisasi.

Jangan anggap enteng utang meskipun hanya dari kartu kredit karena kamu tidak akan tahu kondisi keuangan ketika resesi ekonomi menerpa.

3. Cek kembali portofolio investasi. Jika kondisi pasar global mulai menurun maka atur kembali portofolio investasi kedalam bentuk yang lebih aman seperti investasi emas.

Baca Juga: Cara Cek Penerima BPNT Sembako Oktober 2022, Ini Daftar Masyarakat yang Berhak Terima Rp200.000

4. Hiduplah dengan sewajarnya dan nggak perlu panik.

Tetap lakukan konsumsi seperti biasa karena ini bisa membantu ekonomi tetap tumbuh.

Konsumsi masyarakat berperan besar pada pertumbuhan ekonomi. Namun, Anda tetap perlu berkomitmen pada rencana keuangan dengan tetap menyisihkan uang untuk tabungan dan investasi serta dahulukan kebutuhan.

Kurangi pembelian-pembelian sesuatu yang sebetulnya tidak terlalu diperlukan.

Baca Juga: Ramalan Shio Tikus, Kerbau, Macan dan Kelinci 13 Oktober 2022: Kebutuhan Sosialisasi Anda Meningkat

5. Cermati perkembangan kondisi ekonomi terbaru dan mulailah memanfaatkan peluang yang dapat bernilai ekonomi.

Mulailah untuk usaha dari yang kecil jika dirasa kondisi keuangan Anda masih lemah, karena jelas Anda masih butuh tambahan penghasilan untuk menopang keuangan.

Resesi adalah bagian dari siklus bisnis atau ekonomi, bagaimanapun kita harus melewatinya dan melakukan recovery secepat mungkin. ***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: Sikapi Uangmu

Tags

Terkini

Terpopuler