Akhiri Perdagangan di Bulan Oktober, Harga Minyak Dunia Kembali Melemah

31 Oktober 2020, 08:22 WIB
Ilustrasi kilang minyak. /Pixabay/jp26jp

PR DEPOK – Harga minyak dunia kembali mengalami perubahan terbarunya yang disebabkan oleh sejumlah faktor.

Harga minyak mentah jenis Brent misalnya untuk pengiriman Desember turun 19 sen ke level 37,46 dollar AS per barel di London ICE Futures Exchange pada akhir perdagangan Jumat, 30 Oktober 2020 waktu setempat atau Sabtu, 31 Oktober 2020 WIB pagi.

Sementara itu, harga minyak mentah jenis West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Desember turut mengalami penurunan 38 sen ke level 35,79 dollar AS per barel di New York Mercantile Exchange pada sesi perdagangan yang sama.

Baca Juga: Komodo Bisa Musnah dari Habitatnya, Anggota DPD Sebut Pembangunan Wisata Premium Merusak Lingkungan

WTI turun ke level terendah sejak Juni pada Kamis, 29 Oktober 2020 yakni di 34,92 dollar AS per barel.

Melemahnya harga minyak dunia terdorong oleh kekhawatiran yang berlanjut atas meningkatnya kasus positif virus corona di Amerika Serikat (AS) dan Eropa yang meningkatkan kekhawatiran tentang prospek konsumsi bahan bakar.

Para pemimpin di Prancis dan Jerman telah memerintahkan negara mereka untuk kembali dalam karantina wilayah ketika gelombang besar kedua infeksi virus corona mengancam akan membanjiri Eropa sebelum musim dingin.

Baca Juga: Aktivitas Gunung Merapi Terus Meningkat, BPPTKG Imbau Masyarakat Waspada Hujan Abu Vulkanik

"Banyak negara dengan konsumsi minyak yang tinggi di seluruh dunia melihat infeksi yang tidak mereka alami bahkan selama gelombang pertama," kata analis pasar minyak senior di Rystad Energy, Paola Rodriguez-Masiu seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari Kantor Berita ANTARA.

"Tingkat infeksi ini akan menggigit permintaan minyak, karena lalu lintas akan dibatasi seminimal mungkin selama penguncian mendatang," ujarnya.

Sementara itu, Organization of the Petroleum Exporting Countries (OPEC) beserta sekutunya yang lebih dikenal dengan OPEC+ telah merencanakan untuk meningkatkan produksi sebesar dua juta barel per hari pada Januari 2021 mendatang.

Baca Juga: Update Harga Emas Antam, Antam Retro, Antam Batik, dan UBS di Pegadaian Akhir Oktober 2020

Namun, produsen utama Arab Saudi dan Rusia mendukung untuk mempertahankan pengurangan produksi kelompok saat ini sekitar 7,7 juta barel per hari hingga tahun depan dalam menghadapi penguncian di Eropa dan peningkatan produksi di Libya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler