Sebut 82 Persen UMKM Terdampak Covid-19, BI: Bank Wajib Bantu sebagai Dua Sektor Kunci

- 8 Desember 2020, 10:44 WIB
Ilustrasi UMKM di Indonesia.
Ilustrasi UMKM di Indonesia. /Indonesia.go.id

PR DEPOK – Asisten Gubernur Bank Indonesia (BI), Juda Agung mengungkapkan bahwa UMKM dan perbankan merupakan dua sektor yang berpotensi mendorong pemulihan ekonomi secara lebih cepat.

"UMKM penting ini sektor sangat terdampak, jadi kebijakan ke depan harus address masalah UMKM," kata Juda seperti dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.

Dirinya menyampaikan, sebanyak 82 persen UMKM di Indonesia terdampak oleh Covid-19.

Baca Juga: DPRD Sepakat Naikkan Raperda APBD DKI Jakarta 2021 Jadi Rp84 Triliun

Sehingga, menurutnya perlu adanya pendorong untuk bangkit kembali, salah satunya melalui perbankan.

Maka dari itu, Juda menyebutkan pihaknya akan terus mempertemukan sektor UMKM dengan perbankan.

Hal itu dilakukan agar kedua sektor dapat saling mendukung dalam memulihkan perekonomian.

Baca Juga: Berbeda dengan Pernyataan Polisi, FPI Berikan Klarifikasi

"Kebijakan dilakukan address dua sisi yaitu kita match-kan dan pertemukan antara sektor yang bisa dorong ekonomi ke depan dengan perbankan," ujarnya.

Menurutnya, hal itu perlu dilakukan mengingat saat ini terdapat asimetris informasi perbankan yakni pihak perbankan menyamaratakan risiko pada seluruh sektor.

"Perbankan samaratakan risiko. Harus dilihat per sektor dan subsector, sehingga ini dapat mempertemukan, jadi bisa bergulir dan terjadi recovery kredit dan mendorong PEN Pemulihan Ekonomi Nasional)," imbuhnya.

Baca Juga: Pemprov Jawa Barat Petakan Daerah dan Warga Prioritas Penerima Vaksin Covid-19

Dirinya mengatakan bahwa BI akan segera mengeluarkan aturan rasio pembiayaan makroprudensial dalam rangka mengoptimalkan penyaluran kredit UMKM.

"Bank selama ini ada yang tidak punya expert di UMKM jadi penyalurannya terbatas," ucap Juda.

Lebih lanjut, Juda menuturkan nantinya pada aturan itu pihak perbankan tetap bisa menggandeng mitra lain seperti koperasi, Pegadaian, BPR, maupun financial technology (fintech) dalam memberikan pembiayaan ke UMKM.

Baca Juga: Bibit Siklon Tropis 96S, BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi di Sejumlah Perairan

Selain itu, BI juga akan memperkuat sekuritisasi UMKM dengan perbankan sehingga bank yang tidak dapat menyalurkan kredit ke UMKM nantinya bisa membeli surat berharga sejumlah bank yang sudah kelebihan pemenuhan kredit UMKM.

"Jadi saling complementer antara bank yang tidak bisa memenuhi UMKM. Ini akan didorong mudah-mudahan awal tahun depan bisa dikeluarkan," tuturnya.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah