Perlindungan Konsumen di Tanah Air Dinilai Masih Lemah, Ini Tanggapan DPR

- 16 Desember 2020, 20:26 WIB
ILUSTRASI berbelanja/
ILUSTRASI berbelanja/ //pexels

PR DEPOK - Warga Indonesia merupakan salah satu masyarakat yang cukup konsumtif.

Masyarakat sebagai konsumen banyak yang dirugikan, namun pembelaan dan perlindungannya masih lemah.

Untuk itu, Anggota Komisi VI DPR, Hj. Nevi Zuairina mengharap kepala dan Anggota Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) yang akan terpilih pasca fit and propertest di DPR dapat memperkuat lembaga untuk melindungi konsumen.

Baca Juga: Berikut 232 Rekomendasi Destinasi Wisata Liburan di Pangandaran Saat AKB

Pengembangan upaya perlindungan konsumen di dalam negeri sangat di perlukan untuk memberikan rasa aman pada konsumen yang pada kasus-kasus tertentu merasa dirugikan.

"Kasus-kasus di lapangan banyak sekali yang merugikan masyarakat seperti timbangan di pasar, meteran listrik, penerapan plastik berbayar, pungli, sampai kelangkaan masker dan APD sehingga harga tinggi," kata Nevi dalam pernyataannya sebagaimana diberitakan oleh Pikiran-Rakyat.com pada artikel yang berjudul Perlindungan Konsumen di Indonesia Lemah, DPR: Dari Timbangan di Pasar hingga Gagal Bayar Asuransi.

Belum lagi dengan mutu kosmetik dan produk makanan maraknya penggunaan bahan pengawet dan pewarna.

Baca Juga: Ahli: Sifat Pesimis Bisa Berikan Pengaruh pada Kebiasaan Tidur

"Banyak juga kasus properti, asuransi, koperasi gagal bayar juga kerap terjadi dan bila di runut satu persatu persoalan ini sangat banyak," ujarnya.

Menghadapi banyaknya kasus yang merugikan konsumen, menurut Nevi, maka pelayanan pengaduan dan informasi ke depannya harus semakin baik tersosialisasi lengkap dengan tata caranya.

Halaman:

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x