Dulu, masalah perbedaan seperti ini sebelum ada sinkronisasi, masih bisa ditolerir asal benar-benar penerima BPNT Kartu Sembako merupakan orang yang sama.
Akan tetapi setelah ada sinkronisasi, maka data penerima BPNT Kartu Sembako harus sesuai dengan data di Dukcapil.
Solusi mengatasi perbedaan data penerima BPNT Kartu Sembako dan Dukcapil, pihak desa harus melakukan perbaikan data melalui aplikasi SIKS sesuai data Dukcapil.
5. Terdeteksi Sudah Mampu
Data penerima bansos di Kemensos selalu diperbarui setiap bulan sesuai data di Dukcapil. Sehingga, bakal terdeteksi siapa saja yang sudah dinilai mampu.
Baca Juga: Harga dan Cara Beli Tiket Laga Kedua Indonesia vs Curacao, Bisa Dipesan Lewat Link ini
Lantaran BPNT Kartu Sembako merupakan bantuan untuk warga miskin, maka masyarakat yang merasa sudah mampu tidak perlu menanyakan kenapa saldo BPNT Kartu Sembako banyak yang kosong.
Pasalnya, sesuai amanat UUD 1945 pasal 34, masyarakat yang dipelihara oleh negara adalah fakir miskin.
6. Ada Perbedaan Data Penerima dengan di Butab KKS
Untuk masalah perbedaan data penerima BPNT Kartu Sembako dan data bank, biasanya terjadi karena dulu pada saat pengajuan Burekol (Buka Rekening Kolektif) ke Bank Himbara datanya salah (Nama dan NIK), sehingga data di Butab dan KKS yang terbit juga akhirnya salah.