Network
PR DEPOK - Presiden Jokowi telah mengumumkan bahwa pemerintah akan segera meluncurkan tahap kedua program Bansos Pangan pada tanggal 11 September 2023, dengan tujuan untuk membantu keluarga penerima manfaat (KPM) yang memenuhi syarat.
Program ini akan memberikan bantuan beras kepada lebih dari 21 juta KPM yang membutuhkan. Keputusan ini diambil dalam rangka mengatasi lonjakan harga beras yang terjadi akhir-akhir ini, yang telah memengaruhi kehidupan sehari-hari masyarakat.
Dalam pidatonya pada Rapat Koordinasi Nasional Pengendalian Inflasi 2023 pada tanggal 31 Agustus 2023, Presiden Jokowi memastikan bahwa distribusi bantuan pangan beras akan dimulai secepat mungkin dan akan berlangsung selama tiga bulan berturut-turut, yaitu bulan September, Oktober, dan November.
Baca Juga: 8 Ayam Bakar Paling Laris dan Terenak di Garut Favoritnya Warga, Catat dan Cek Lokasinya
"Pemerintah bertekad untuk memastikan bahwa bantuan ini tepat sasaran dan dapat memberikan manfaat yang nyata bagi KPM yang membutuhkan," kata Presiden Jokowi dalam pernyataannya.
Badan Pangan Nasional (National Food Agency/NFA) akan menjadi pelaksana utama program ini dan akan memulai distribusi pada tanggal 11 September 2023.
Arief Prasetyo Adi, Kepala Badan Pangan Nasional, menjelaskan bahwa distribusi ini akan berlangsung selama tiga bulan ke depan.
Baca Juga: Waspada Uang Mutilasi! Simak Ciri-ciri Mudahnya Serta Cara Menukarnya di Bank
Namun, untuk memastikan bahwa bantuan ini diberikan kepada yang berhak, pemerintah akan melakukan cross-check data penerima.
Khususnya dalam distribusi ke daerah tertinggal, terluar, terdepan, dan perbatasan (3TP), pemerintah akan mengutamakan efektivitas pengiriman.
Direktur Distribusi dan Cadangan Pangan NFA, Rachmi Widiriani, mengungkapkan bahwa pihaknya akan melakukan pembaruan data penerima bantuan pangan beras untuk memastikan keakuratan data.
Baca Juga: 8 Kedai Ramen Terkenal dan Populer di Ciamis, Lezatnya Kuah dengan Bumbu Otentik
"Dari 21,353 juta KPM yang terdaftar saat ini, terdapat 80.228 data pengganti (SPTJM) atau sekitar 0,38 persen yang akan kami perbarui. Ini adalah langkah yang penting untuk memastikan bahwa bantuan ini benar-benar sampai kepada yang membutuhkan," ujarnya.
Menurut Rachmi, KPM yang berhak menerima bantuan ini adalah keluarga yang memang tidak mampu dan telah terdaftar oleh Kementerian Sosial (Kemensos).
Jika ada ketidaksesuaian data, pemerintah desa atau kelurahan setempat dapat melakukan penggantian.
Bagi masyarakat yang ingin memastikan apakah mereka termasuk penerima bantuan beras, mereka dapat melakukan pengecekan melalui laman resmi Kemensos. Berikut adalah langkah-langkahnya:
1. Akses https://cekbansos.kemensos.go.id/.
2. Masukkan provinsi, kabupaten, kecamatan, serta desa/kelurahan Anda.
Baca Juga: Super Nyeblak! Cobain 7 Seblak Paling Nikmat dan Mantap di Banjarnegara, Berikut Lokasinya
3. Isikan nama Anda sesuai dengan KTP.
4. Ketikkan 8 huruf kode yang tertera ke dalam kotak. Jika kode kurang jelas, klik ikon refresh untuk mendapatkan kode yang baru.
5. Klik tombol "Cari Data."
Baca Juga: 6 Warung Bakmi dan Nasi Goreng Terkenal di Bantul, Dijamin Enak dan Gurih Pol!
Sistem Cek Bansos Kemensos akan mencari nama KPM sesuai dengan wilayah yang telah diisi sebelumnya.
Dengan program Bansos Pangan Tahap 2 ini, pemerintah berharap dapat memberikan bantuan yang lebih tepat sasaran dan membantu masyarakat yang membutuhkan di tengah tantangan ekonomi yang dihadapi.
Dengan langkah ini, diharapkan bahwa harga beras dapat kembali stabil dan memberikan lega bagi masyarakat.***
