Meski akan meningkatkan jumlah ekspor, Luhut mengatakan akan tetap mengutamakan kebutuhan dalam negeri.
Baca Juga: Berguguran Saat Tangani Pasien Corona, PB IDI Minta Pemerintah Buat Komite Perlindungan Tenaga Medis
Luhut mengungkapkan, pemerintah terus melakukan peningkatan hilirisasi dalam rangka penambahan nilai ekspor agar perkembangannya dari tahun ke tahun semakin baik.
"Kami membandingkan dari tahun ke tahun membaik, value added dari nikel ore (yang diolah) jauh lebih tinggi dari 40-50 tahun kendaraan Jepang roda empat atau roda dua yang ada di Indonesia. Ini fakta yang ada sekarang ini," tutur Luhut.
Berdasarkan data dari Kemenko Maritim dan Investasi, selama periode 6 tahun ke belakang yakni dari 2014-2019 ekspor besi dan baja luar kendaraan melambung drastis dari 1,1 miliar dolar AS menjadi 7,4 miliar dollar AS.
Baca Juga: Soal Bantuan Subsidi Upah Pekerja, Menaker: Tidak Ada Upaya Menghambat Pencairan
Tak hanya itu, pengolahan bijih nikel ke stainless steel slab naik drastis sebesar sepuluh kali lipat dari semula 612 juta dolar AS menjadi 6,24 miliar dollar AS.***