PR DEPOK - Harga emas berjangka di divisi COMEX New York Mercantile Exchange mengalami penguatan pada Rabu (Kamis pagi) karena pelemahan dolar Amerika Serikat (AS).
Kontrak emas paling aktif untuk pengiriman April tercatat naik 14,70 dolar AS atau 0,68 persen menjadi ditutup pada 2.180,80 dolar AS per ounce.
Reaksi Pasar Emas Terhadap CPI yang Meningkat
Reaksi pasar emas terhadap CPI yang meningkat dapat dipahami sebagai respons terhadap perubahan ekspektasi inflasi. CPI yang lebih tinggi dari perkiraan menunjukkan potensi meningkatnya tekanan inflasi, yang dapat mengurangi daya beli konsumen dan mendorong investor mencari aset safe haven seperti emas.
Baca Juga: Penyelidikan PBB Temukan Tank Israel Menewaskan Reporter: Pelanggaran Hukum Internasional
Emas sering dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi karena nilainya cenderung stabil atau bahkan meningkat dalam lingkungan inflasi yang tinggi. Oleh karena itu, kenaikan CPI yang meningkat dapat memicu minat investor dalam membeli emas sebagai perlindungan terhadap nilai aset mereka.
Analisis Keunggulan Emas Berjangka
Emas berjangka memiliki keunggulan teknis jangka pendek yang kuat secara keseluruhan. Analis pasar berpendapat bahwa target harga kenaikan berikutnya untuk emas ditutup di atas resistensi kuat di angka 2.203,00 dolar AS.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Makanan Terenak di Kota Depok 2024, Bisa untuk Buka Puasa
Selanjutnya, target harga penurunan jangka pendek berada di bawah technical support yang kuat di angka 2.100,00 dolar AS.
Proyeksi PPI dan Kinerja Logam Mulia Lainnya
Untuk Indeks Harga Produsen (Producer Price Index/PPI), akan dirilis pada Kamis (hari ini). Terkait logam mulia perak, untuk pengiriman Mei meningkat 76,20 sen atau 3,12 persen menjadi ditutup pada 25.156 dolar AS per ounce.