Hingga pukul 9.50 WIB, rupiah dilaporkan terapresasi sebesar 0,19 persen ke level Rp14.653 per dolar AS, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Warta Ekonomi.
Selain dolar AS, mata uang dunia lainnya pun dilaporkan turut ditekan oleh rupiah, di antaranya dolas Australia sebesar 0,22 persen, poundsterling sebesar 0,12 persen, dan terakhir euro sebesar 0,17 persen.
Sementara itu, di antara mata uang regional, rupiah melesat menempati posisi kedua di bawah dolar Taiwan sebesar -0,53 persen.
Dengan demikian, rupiah menguat terhadap baht sebesar 0,34 persen, yuan 0,32 persen, yen 0,26 persen, won 0,24 persen, ringgit 0,23 persen, dolar Singapura 0,22 persen, dan terakhir dolar Hong Kong 0,11 persen.
Baca Juga: Pengesahan UU Cipta Kerja, Keinginan Joko Widodo yang Menjadi Nyata di Masa Jabatannya
Dilaporkan, mata uang rupiah dan dolar Taiwan bertahan menguat terhadap mata uang negeri yang dipimpin Donald Trump tersebut. Sedangkan sebagian besar mata uang Asia tengah anjlok di hadapan dolar AS.
Adapun mata uang Asia yang tengah anjlok, di antaranya seperti baht, dolar Singapura, won, yen, dan yuan.
Dilaporkan juga bahwa menguatnya rupiah ini buah hasil dari upaya pemerintah serta DPR RI mengesahkan UU Cipta Kerja dan impor vaksin Covid-19.***