"Kita melihat yang terburuk telah berakhir, terutama pada kuartal II tahun ini ketika kontraksi sangat dalam. Tetapi kami melihat rebound pada kuartal III. Kami masih sangat berhati-hati karena Covid-19 masih ada," kata Sri Mulyani dalam pernyataannya, di Jakarta seperti dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari PMJ News.
Baca Juga: Berharap Pilkada Hasilkan Demokrasi Berkualitas, Azis Syamsuddin: Jangan Pilih Paslon Money Politics
Meski demikian, dirinya mengaku masih mengkhawatirkan potensi terjadinya gelombang kedua (atau second wave) seperti yang sudah terjadi di banyak negara Eropa.
"Kita lihat di beberapa negara ada gelombang kedua, yang benar-benar bisa membuat langkah mundur dari kemajuan ini," ujarnya.
Dirinya melanjutkan, pandemi ini adalah situasi luar biasa yang belum pernah terjadi sebelumnya bagi pemerintah maupun dunia.
Baca Juga: Pasutri Tidak Dibolehkan Jadi Pengawas TPS, Bawaslu RI Beri Penjelasan
"Jadi yang pasti ketika kita merancang respon kebijakan seperti apa. Kita benar-benar harus melihat apa," tuturnya.***