Jadi Pembahasan di Forum G20, Sri Mulyani Sebut Inisiatif DSSI Bantu Pembayaran Utang Negara Miskin

- 22 November 2020, 20:26 WIB
Menteri Keungan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati.*
Menteri Keungan (Menkeu) RI, Sri Mulyani Indrawati.* /Antara Foto/Puspa Perwitasari./

Sri Mulyani mengatakan, fokus ini muncul karena seluruh negara saat ini sedang berupaya merumuskan berbagai kebijakan termasuk dalam fiskal maupun moneter serta regulasi di sektor keuangan agar pandemi dapat terkendali dan perekonomian dapat kembali pulih.

Selain itu, Sri Mulyani juga mengingatkan berbagai kebijakan untuk mendukung pemulihan ekonomi agar tidak ditarik terlalu dini dan terus dijalankan sampai ekonomi benar-benar pulih secara kuat.

Baca Juga: 80 Orang di Petamburan-Tebet Positif Covid-19, Warga yang Hadiri Kerumunan Diimbau Isolasi Mandiri

Meskipun banyak perekonomian di negara G20 sudah menunjukkan adanya pembalikan pada triwulan III-2020.

Pada kesempatan ini, Sri Mulyani juga menekankan pentingnya peranan lembaga multilateral dalam memberikan dukungan pendanaan bagi negara-negara berkembang atau negara miskin untuk mendapatkan vaksin karena akses ini sangat penting untuk mendukung pemulihan ekonomi

"Dalam diskusi mengenai financial track juga dibahas mengenai pembiayaan dari vaksin Covid-19 yang tentu memakan resources yang sangat besar. Dalam hal ini dibahas mengenai bagaimana negara-negara terutama negara berkembang bisa mendapatkan akses vaksin," kata Sri Mulyani.

Baca Juga: Mengaku Heran Banyak yang Membenci Habib Rizieq, UAS: Apa Dosa Dia? Sampe Sebegitunya

Sebelumnya, KTT G20 yang berlangsung secara virtual mempertemukan para pemimpin dunia yang tergabung dalam G20 selama dua hari untuk membahas tentang upaya-upaya mendorong pemulihan global dari pandemi Covid-19.

Pada sesi tersebut, kepala negara atau pemerintahan G20 mendiskusikan mengenai upaya penanggulangan pandemi di bidang kesehatan dan pemulihan ekonomi global, termasuk pemulihan pasar tenaga kerja, perlindungan sosial, dan sistem keuangan global.

Selain itu, terdapat pembahasan mengenai perkembangan kesepakatan pada KTT sebelumnya, termasuk dukungan debt suspension pada negara berpendapatan rendah, serta penguatan sistem perdagangan multilateral.***

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x