Tanggapi Isu Miring Soal Dirinya, Dokter Reisa Angkat Bicara Alasannya Jadi Jubir COVID-19

13 Juni 2020, 11:49 WIB
ANGGOTA Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 dr Reisa Broto Asmoro saat wawancara di Gedung Graha BNPB, Jakarta pada Jumat 12 Juni 2020.* /Antara / Galih Pradipta/

PR DEPOK - Sejak kemunculannya dalam Tim Komunikasi Publik Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 dan menjadi pendamping Achmad Yurianto dalam beberapa hari terakhir, nama dr. Reisa Broto Asmoro kian ramai diperbincangkan publik.

Dokter Reisa mengatakan akan memaksimalkan kinerjanya, terutama dalam mengomunikasikan tentang pandemi corona.

Banyak komentar positif yang menganggap kehadirannya sebagai penyegar suasana, tetapi banyak juga yang berkomentar miring yang menganggap kehadirannya sebagai juru bicara meniru langkah Thailand yang menunjuk Miss Thailand menjadi Juru Bicara (Jubir) penanganan Covid-19.

Baca Juga: Dituntut 10 Tahun Penjara, Jaksa KPK: Imam Nahrawi Acuhkan Temuan BPK Soal Anggaran Fiktif Kemenpora 

Namun, Dokter Reisa mengaku tidak memperhatikam komentar miring tentang dirinnya.

"Komentar nyinyir jarang sekali saya perhatikan, karena kalau kita lihat, semua hal itu pasti ada pro dan kontranya. Kalau misalnya yang diberikan itu suatu kritikan yang membangun, tentu akan saya manfaatkan dengan baik," ujar Reisa sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Antara.

Lebih lanjut, Dokter Reisa mengungkapkan bahwa lebih baik mengambil positifnya saja, terutama bagi orang yang hanya sekedar superficial atau orang-orang yang tidak mengenal dengan baik atau tidak tahu situasinya.

Runner Up Putri Indonesia tahun 2010 itu bahkan mengaku tidak tahu jika penunjukan dirinya disebut-sebut mengikuti Miss Thailand 2008 yang menjadi juru bicara penanganan Covid-19.

Baca Juga: Cristiano Ronaldo Gagal Eksekusi Penalti, Juventus Tatap Laga Final Piala Italia 

"Saya baru tau malah, jadi enggak pernah ngikutin berita tentang pengangkatan Miss Thailand, jadi begitu banyak yang membandingkan saya baru tahu," kata Reisa.

Alasan dokter Reisa bergabung dalam tim komunikasi Gugus Tugas Penanganan Covid-19 karena latar belakang dirinya yang sering memberikan edukasi soal kesehatan kepada masyarakat luas.

"Karena visi dan misi yang sama ini, akhirnya saya diminta bergabung dengan tim komunikasi Gugus Tugas Covid-19, untuk mengedukasi masyarakat, untuk disiplin dengan protokol kesehatan," ujar Reisa.

Baca Juga: Konsisten Terapkan Protokol Kesehatan, Tren Kasus COVID-19 di Depok Dinilai Semakin Menurun 

Reisa mengungkapkan dapat membentuk komunikasi publik yang lebih baik dan komprehensif menjadi tantangan dirinya saat bergabung dalam tim komunikasi Gugus Tugas COVID-19.

Sehingga upaya yang tengah dilakukan pemerintah Indonesia dapat diterima dengan baik oleh masyarakat luas.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler