Tak Setuju dengan Pelaporan kepada Najwa Shihab, dr. Tirta: Penjara Akan Penuh karena Orang Baperan

7 Oktober 2020, 20:44 WIB
Kolase foto Najwa Shihab (kiri) dan dr. Tirta (kanan).* /Instagram @najwashihab @dr.tirta./

PR DEPOK - Jurnalis sekaligus presenter Najwa Shihab belum lama ini dilaporkan oleh Relawan Jokowi Bersatu terkait wawancaranya terhadap "kursi kosong" yang direpresentasikan sebagai Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto.

Dalam wawancara yang berlangsung, Sabtu 26 September 2020, Najwa Shihab mengundang Menkes Terawan ke program "Mata Najwa" untuk mengetahui kondisi dan perkembangan pandemi Covid-19 di Indonesia.

Anak dari Quraish Shihab itu berpendapat bahwa kehadiran Menkes Terawan di tengah kondisi pandemi Covid-19 yang mengkhawatirkan ini sangat dibutuhkan oleh publik.

Baca Juga: Akui Telah Kuasai UU Cipta Kerja dalam Sehari, Hotman Paris: Saya Pelajari demi Uang

Relawan Jokowi Bersatu menuding Najwa Shihab telah melakukan intimidasi dunia maya atau cyber bullying bekat tindakannya tersebut.

Untuk diketahui, cyber bullying adalah segala bentuk kekerasan melalui dunia maya dan kejadian manakal seseorang diejek, dihina, diintimidasi, atau dipermalukan oleh pihak tertentu melalui media internet, teknologi digital atau telepon seluler.

Sementara itu, menurut pelapor bernama Silvia mengatakan bahwa Najwa Shihab telah melukai hati mereka sebagai pembela Presiden Jokowi.

Terkait adanya laporan kepada Najwa Shihab, dr. Tirta Mandira turut memberikan tanggapannya melalui akun Instagram pribadinya @dr.tirta.

Baca Juga: 500 Ribu Orang Tandatangani Petisi Pemuka Agama, Tokoh JIL: Aku 'Nobody' Tapi Bangga Jadi Inisiator

Sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com, ia berpendapat soal pelaporan itu sebagia tindakan mencederai kebebasan berpendapat di Indonesia.

"Dia ga salah kok? Itu kan ekpresi dia. Kalo ga suka, ya lawan dengan narasi argumenmu," ujar dia.

Pada awalnya, dr. Tirta mengakui bahwa dirinya tak setuju dengan wawancara "kursi kosong" yang dilakukan Najwa Shihab hingga menghebohkan publik tersebut.

"Saya jujur juga enggak begitu setuju @najwashihab mewawancara kursi kosong, karena ada cara elegan lain," ujarnya.

Baca Juga: Laporkan Najwa Shihab ke Polisi, Pakar: Relawan Jokowi Justru Akan Permalukan Presiden Sendiri

Akan tetapi, ia sangat menyayangkan apabila wawancara "kursi kosong" itu harus berujung pelaporan kepada pihak kepolisian.

"Tidak setuju bukan berarti harus melaporkan. Ini pelapor make bawa-bawa relawan presiden pula. Di google tersebar luas," ujarnya.

Ia secara tegas mengatakan bahwa apa yang dilakukan Najwa Shihab adalah sebagai bentuk kebebasan berpendapat.

"Enggak setuju bukan berarti saya harus memaksakan opini saya, ini freedom of speech, Mbak Nana juga berhak melakukan itu," kata dia.

Baca Juga: Bermaksud Bubarkan Massa dengan Gas Air Mata, Petugas Terluka hingga Dilarikan ke Rumah Sakit

Dengan adanya pelaporan tersebut, dr. Tirta mengatakan siap pasang badan membela Najwa Shihab menghadapi kasus yang tengah dihadapi.

"Satu persatu kawan saya dilaporkan. Nanti siapa yang berani lagi bersuara kalau begini? Jika Mbbak Nana beneran dilaporkan, saya siap pasang badan sebagai tameng terdepan," katanya.

Lebih lanjut pria berusia 29 tahun ini mengatakan penjara akan penuh apabila pendapat tersebut ditujukan kepada orang-orang yang mudah baper (bawa perasaan).

"Ini hak berpendapat setiap orang, SARA juga kagak kok, cuma caranya doang yang kontroversi. Penjara akan penuh karena orang baperan kalau gini caranya," kata dia mengakhiri.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Instagram @bpptkg

Tags

Terkini

Terpopuler