Singgung Konspirasi Vaksin dari Bill Gates, Jerinx SID: Covid-19 Adalah Bisnis yang Kian Terbukti

- 25 Juni 2020, 19:45 WIB
JERINX SID bersama sang istri.*
JERINX SID bersama sang istri.* /Instagram @jrxsid/

PR DEPOK - Wabah virus corona yang kini kian mengkhawatirkan membuat beberapa ilmuwan di berbagai negara berlomba-lomba untuk menciptakan vaksin virus corona.

Virus corona sudah menginfeksi lebih dari 9 juta orang di dunia, begitupun dengan jumlah kematian yang setiap harinya terus meningkat di beberapa negara.

Namun tidak sedikit yang menuding covid-19 merupakan hasil dari konspirasi. Hal itu juga yang masih diklaim oleh musisi dan aktivis asal Bali, I Gede Ari Astina atau akrab disapa Jerinx, yang menyebutkan bahwa virus corona merupakan sebuah konspirasi.

Baca Juga: Pilot Gosip Soal Covid-19, Diduga Jadi Pemicu Kecelakaan Pesawat di Pakistan 

Hingga kini, klaim tersebut masih menjadi perdebatan publik, pasalnya masyarakat banyak yang menentang bahwa klaim tersebut tidak bisa dibuktikan.

Tak sampai di situ, baru-baru ini Jerinx kembali menyoroti soal pengembangan dan penelitian vaksin yang ujung-ujungnya ke Bill Gates, pendiri Microsoft.

Ia mempertanyakan mengapa Indonesia menggandeng Bill Gates dalam vaksin corona.

Sejak kemunculan virus corona, Bill Gates menjadi nama yang paling banyak dibicarakan, pasalnya ia berkomitmen untuk menciptakan vaksin lebih dari 4 miliar untuk menyembuhkan pasien yang terinfeksi virus corona.

Baca Juga: Pemkot Depok Keluarkan Edaran Aturan Kurban, Larang Penjual Hewan Berjualan di Trotoar 

Sebelumnya, Indonesia menyatakan akan bekerja sama dengan lembaga perusahaan asing untuk pengembangan vaksin.

Menteri Keuangan Sri Mulyani mengungkapkan bahwa Indonesia melalui Bio Farma telah terlibat dan bekerja sama dengan Melinda Gates melalui Gates Foundation untuk membuat vaksin virus corona.

Bukan hanya Jerinx, hal senada juga disampaikan oleh mantan Menteri Kesehatan, Siti Fadilah Supari dalam wawancara podcast dengan kanal Youtube Deddy Corbuzier.

Siti Fadilah Supari adalah tokoh pemimpin terkenal di bidang kesehatan pada era kabinet Indonesa Bersatu Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).

Baca Juga: Negara Rugi Rp 2,1 Miliar dari Hasil Penindakan Barang Ilegal 

Dalam wawancara yang sempat membuat heboh masyarakat itu, Siti Fadilah menegaskan agar Indonesia jangan memakai vaksin dari Bill Gates. Para peneliti Indonesia harus lebih semangat mencari atau menciptakan vaksin sendiri.

Melalui akun media sosial, Jerinx sudah membuat berbagai pernyataan terkait virus corona. Pada unggahan terbarunya, ia menyampaikan bahwa ujung dari Covid-19 ini adalah bisnis vaksin yang mana dalam kendali Bill Gates.

Makin jelas kan skemanya? Menteri Perekonomian kesayangan World Bank menggandeng mantan sales software komputer yang sibuk mengurus vaksin. Sementara Menteri Kesehatan dibungkam dan mantan Menkes di penjara,” kata Jerinx dalam unggahannya di akun Instagram @jrxsid yang dikutip pada Rabu, 25 Juni 2020.

Baca Juga: Kabar Duka, Ini Wasiat Terakhir Nenek 'RCTI OKE' Noor Parida Sebelum Meninggal Dunia 

Jerink mengatakan, jika menggabungkan skema yang ada antara Bill Gates yang menawarkan vaksin di tengah wabah Covid-19, maka teori ini adalah bisnis yang kian terbukti.

Coba gabungkan titik-titik tersebut. Hasilnya kamu akan tiba di kesimpulan: CV19 adalah tentang bisnis, BUKAN tentang kesehatan, apalagi kemanusiaan. Pilihan ada di kita, mau niru cara seleb/musisi centang biru yang bermain aman, atau bersatu bersama orang-orang biasa yang tak bisa hidup dari makan tagar?," kata musisi grup band Superman Is Dead itu.

Bukan hanya itu, Jerinx juga membuat sebuah sindiran atas keputusan Indonesia yang akan bekerja sama dengan Bill Gates.

Lebih percaya Ibu Siti atau Ibu Sri?," katanya.

Baca Juga: Gunakan Modus Mandi Kembang, Dukun Cabul di Depok Ditangkap Polisi 

Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) Bambang PS Brodjonegro mengatakan Bio Farma yang merupakan badan usaha milik negara dan perusahaan biofarmasi Sinovac dari Tiongkok bekerja sama untuk melakukan uji klinis vaksin Covid-19 di Indonesia.

"Biofarma dan Sinovac dari China sudah akan masuk tahap uji klinis (vaksin Covid) di Indonesia," ujar Bambang dikutip dari Galamedia.

Menristek menjelaskan vaksin itu merupakan vaksin DNA yang akan diuji pada manusia untuk mengetahui efektivitas dan keamanannya dalam mencegah virus corona penyebab Covid-19 menginfeksi.

Bambang juga menuturkan pengembangan vaksin, baik dengan pengembangan mandiri dalam negeri maupun kerja sama dengan pihak luar, adalah untuk mendapatkan vaksin secara cepat, efektif, dan mandiri.***

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x