Ibu Menyusui Perlu Tahu, Manfaat ASI Encer Selain ASI Kental bagi Bayi

15 April 2021, 21:57 WIB
Ilustrasi bayi. /Pixabay/

PR DEPOK - Penting bagi para ibu menyusui untuk memahami kebutuhan bayi, termasuk dalam pemberian ASI.

Namun, dalam beberapa kasus ibu menyusui kerap kali menganggap ASI kental lebih penting dari ASI encer.

Benarkah ASI kental lebih bermanfaat dari ASI encer bagi bayi?

Baca Juga: Curi Data Warga AS Via Laman Palsu, Polisi dan FBI Bongkar Modus 2 Pelaku yang Tercatat sebagai Warga Jatim

Dokter spesialis anak di RSUD Dr Soetomo Surabaya, Meta Hanindita tidak menampik adanya pemahaman keliru ibu menyusui mengenai ASI encer yang ia sebut (foremilk) dan ASI kental (hindmilk). 

"Banyak orang saat ini berpikir ASI yang encer dibuang saja, ASI yang kental justru bagus. Padahal ASI selalu terdiri dari 2 bagian yang pertama keluar namanya foremilk, bentuknya lebih encer karena banyak mengandung laktosa yang sangat penting untuk kebutuhan otak anak," kata Meta Hanindita dalam peluncuran dan bincang buku "Mommyclopedia 456 ASI dan Menyusui" secara daring, Sabtu 6 Februari 2021 sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

ASI kental yang keluar kemudian setelah ASI encer ternyata mengandung kadar lemak tinggi yang  sangat penting untuk perkembangan bayi.

Baca Juga: Pos Indonesia Bagikan Takjil Gratis di Sekitar Kantornya Selama Ramadhan 2021 untuk Masyarakat Sekitar

Ia mengingatkan agar setiap ibu menyusui harus sungguh paham bahwa baik ASI encer maupun ASI kental sama pentingnya untuk tumbuh kembang bayi.

Tak hanya itu, mengenai kuantitas ASI encer maupun ASI kental, kondisi ini bisa sangat subjektif sehingga ibu menyusui disarankan sesering mungkin melakukan konsultasi dengan dokter.

"Banyak foremilk-nya terlalu sedikit hindmilk-nya itu sangat subjektif. Makanya objektifnya data. Kalau berat badannya naiknya baik saya rasa tidak perlu ada kekhawatiran," katanya.

Baca Juga: KPK Resmi Tahan Anggota dan Eks Anggota DPRD Jabar sebagai Tersangka Kasus Dana Banprov Indramayu

Selanjutnya, ia mengingatkan ibu menyusui terkait kelancaran produksi ASI bagi bayi.

Ibu menyusui juga sebaiknya memperhatikan pola makan yang seimbang, artinya harus mengandung karbohidrat, lemak, protein, vitamin dan mineral melalui makanan sehari-hari yang bervariasi.

Alasannya karena kebutuhan ibu menyusui lebih tinggi ketimbang perempuan yang tidak menyusui, sementara bayi biasanya membutuhkan 450-500 kilo kalori dan ini bisa dicukupi dari satu porsi makanan sehat.

Baca Juga: Tagihan Utang BLBI Capai Rp110 Triliun Lebih, Mahfud MD: Akan Lebih Baik Datang Sukarela ke Kemenkeu

Dengan demikian, bila ibu menyusui biasanya makan 3 kali sehari, maka bisa menambah satu menjadi 4 kali, bukan 6 kali.

Agar produksi ASI lancar ingatlah prinsip supply and demand. Jadi, semakin sering ASI dikeluarkan, diperah maka akan semakin sering pula ASI diproduksi.

Selain itu, para ibu menyusui sebaiknya mengendalikan stres mereka karena akan menghambat kelancaran aliran ASI.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler