Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Mengonsumsi Air 8 Gelas Sehari: Terhindar dari Kelelahan Akibat Panas

11 Juni 2021, 17:50 WIB
Ilustrasi air putih. Beriku ini 5 kebiasaan di pagi hari yang dapat meingkatkan kualitas hari. /Pixabay.com/ExplorerBob

PR DEPOK – Ungkapan ‘minum delapan gelas air sehari’ tentu sudah tidak asing di telinga kita.

Berdasarkan Institute of Medicine (IOM) 70-75 persen berat badan orang dewasa terdiri dari air, sehingga cukup jelas ada manfaat air bagi tubuh yang sehat.

Pada dasarnya meminum air delapan gelas sehari hanya dijadikan pedoman umum karena mudah untuk diingat.

“Kebutuhan air setiap orang sebenarnya berbeda-beda,” ucap Lisa R Young, PhD, RDN, dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari eatthis, seorang ahli gizi dan profesor nutrisi di New York University dan penulis Finally Full, Finally Thin.

Baca Juga: Milwaukee Bucks Berhasil Kalahkan Brooklyn Nets 86-83 pada Lanjutan Playoff NBA Wilayah Timur

Dr. Young mengungkapkan bahwa ada sejumlah faktor yang mempengaruhi seberapa banyak air yang dibutuhkan oleh tubuh perh harinya, mulai dari aktivitas, lingkungam musim, diet, jenis kelamin, kesehatan pribadi dan obat-obatan.

Berikut yang terjadi ketika tubuh mengonsumsi air delapan gelas sehari

1. Terhindar dari kelelahan akibat panas

Laporan dari International Journal of Sports Medicine mengungkapkan bahwa air yang diminum akan memberikan kelembapan pada kulit yang mengatur suhu tubuh.

Saat keringat seseorang menguap, maka tubuh akan menjadi dingin dan menaikkan kemampuan untuk mentolerir stres panas.

2. Tingkatkan kinerja saat berolahraga

Jika tubuh terhidrasi baik dengan air maka, zat cair ini akan mengalir ke seluruh bagian tubuh, termasuk otot dan akan berkontraksi secara maksimal yang tentu akan sangat berguna saat melakukan beberapa gerakan olahraga seperti servis bertenaga saat bermain tenis atau akitivitas lainnya.

Baca Juga: Link Live Streaming Turki vs Italia, Lengkap dengan Jadwal Pertandingan Euro 2020

Namun sebaliknya jika tubuh tidak terhidrasi air dengan baik maka pembuluh dara akan menarik air dari otot demi memberi perlindungan pada sirkulasi darah, jika hal ini terjadi maka kinerja olarhraga akan jauh menurun.

Asker Jeukendrup, PhD dan Michael Gleeson, PhD seorang ahli biokimia mengungkapkan bahkan jika seseorang kehilangan keringat sebesar dua persen itu sudah bisa menyebabkan pengurangan kinerja fisik dan mental yang nyata.

3. Warna urin menjadi seperti limun

Dr. Young menuturkan bahwa salah satu indikator untuk mengetahui apakah seseorang minum cukup air dari warna urinnya.

“Idealnya, warnanya harus pucat, bukan kuning cerah,” terang Young.

Baca Juga: Ingatkan Kepala Daerah Abaikan Politik Balas Budi, Ketua DPD: Inilah yang Kerap Menjerat dalam Kasus Korupsi

Satu hal lain yang bisa diperhatikan adalah hidrasi yang terjadi dengan baik.

“Jika seseorang cenderung mengalami sembelit, maka itu bisa jadi tanda bahwa seseorang itu perlu meminum air lebih banyak,” jelas Young.

4. Lebih pintar dan bahagia

Air dan cairan lainnya kecuali alkohol bisa membuat otak melakukan beragam hal yang menakjubkan.

Otak sendiri memang 75 persen terdiri dari air, sehingga organ ini harus dipastikan tetap terhidrasi dengan baik.

Baca Juga: Didampingi Prabowo, Megawati Hadir di Sidang Pengukuhan Gelar Profesor Kehormatan dari Unhan

Sebuah penelitian kepada mahasiswa kedokteran China yang tidak mengonsumsi air selama 36 jam mendapatkan nilai buruk pada tes kemampuan kognitif dan memori jangka pendek.

Satu jam berikutnya mereka diberikan sepuluh gelas air untuk dikonsumsi, dan dilakukan tes ulang.

Hasilnya mereka mampu menaikkan skornya, skor in juga mengukur suasana hati dengan menggunakan beberapa parameter seperti kekuatan, harga diri, dan rentang perhatian.

5. Mengalami sakit kepala kurang atau tidak parah

Sesorang yang menderita sakit kepala atau migrain secara berulang, maka lebih baik untuk tetap terhidrasi demi meringankan gejalanya.

Sebuah penelitian dari Jurnal Medis Family Practice di tahun 2012, mengungkapkan dari 100 pasien yang diberi secara acak, ada 47 persen dari kelompok intervensi yang mengonsumsi air yang mengalami sakit kepala yang kurang atau tidak parah dibandingkan dengan kelompok kontrol yang tidak mengonsumsi air.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: eatthis

Tags

Terkini

Terpopuler