Bolehkah Melakukan Vaksinasi Covid-19 Bila Memiliki Riwayat Alergi? Simak Penjelasan Berikut

10 September 2021, 21:11 WIB
Ilustrasi vaksinasi Covid-19. /PIXABAY

PR DEPOK – Sejumlah orang ternyata masih ada yang bertanya-tanya boleh atau tidak melakukan vaksinasi Covid-19 bila memiliki riwayat alergi.

Masalah alergi ini sering kali ditanyakan pada proses skrining, sehingga mencuat asumsi bahwa orang yang memiliki riwayat alergi tidak boleh mendapatkan vaksinasi Covid-19.

Dokter Samuel Pola Karta Sembiring menjelaskan mengenai hal ini melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @doktersam.

Baca Juga: Tak Banyak yang Tahu, Ini 4 Manfaat Ekstrak Buah Kaktus untuk Kesehatan Kulit

Alergi sendiri menurut dokter Samuel adalah reaksi sistem imun tubuh terhadap suatu zat yang diperkirakan berbahaya.

Penyebabnya bisa beragam, mulai dari obat, makanan, dan lain-lain,” kata dokter Samuel dikutip Pikiranrakyat-depok.com.

Dokter Samuel melanjutkan bahwa proses vaksinasi Covid-19 bisa saja menghadirkan alergi, akan tetapi hal ini sangat jarang.

Sehingga apabila si kandidat vaksin memiliki riwayat alergi berat atau anafilaksis terhadap komponen vaksin, maka sebaiknya vaksinasi tidak diberikan dulu,” sambungnya.

Baca Juga: Sinopsis Film End of a Gun: Aksi Steven Seagal Berhasil Merampok Mafia Besar

Selanjutnya untuk orang yang mempunyai riwayat alergi berupa makanan atau obat serta alergi lainnya selain daripada komponen vaksin, dokter Samuel mengatakan bahwa vaksinasi bisa dilakukan.

Sementara itu, terkait riwayat alergi terhadap komponen vaksin, dokter Samuel menyebut bahwa hal ini cukup sulit sebab harus dilakukan wawancara secara komprehensif.

Memang agak sulit, karena untuk menjawab pertanyaan ini butuh wawancara yang komprehensif. Perlu diingat apakah vaksin dosis pertama mengalami alergi atau tidak,” katanya.

Baca Juga: Cara Daftar BLT UMKM Online DKI Jakarta September 2021 dan Syarat agar Dapatkan BPUM Rp1,2 Juta

Dokter Samuel menambahkan bila riwayat alergi terdapat pada dosis pertama, maka harus berkonsultasi dengan dokter mengenai hal ini dan tidak memutuskan sendiri untuk tidak melakukan vaksinasi dosis kedua.

Sebenarnya tergantung gejala yang dialami. Prinsipnya, tetap harus berkonsultasi dengan dokter dan tidak boleh memutuskan sendiri untuk tidak lanjut dosis kedua,” tambahnya.

Terkait bagian lengan yang menjadi merah, bengkak, dan gatal pada vaksinasi dosis pertama, dokter Samuel mengatakan bahwa vaksinasi dosis kedua tetap bisa dilakukan menyesuaikan dengan interval waktu yang sudah disarankan.

Baca Juga: Lionel Messi Hengkang, Sergio Aguero Tegaskan Tak Menyesal Gabung Barcelona

Dokter Samuel kemudian mengingatkan untuk tidak mengonsumsi anti alergi sebelum menjalani vaksinasi.

Kemudian menyoal anafilaksis, dokter Samuel mengatakan reaksi ini timbul dalam 15 menit setelah melakukan vaksinasi.

Jika anafilaksis terjadi beberapa hari setelah vaksin, maka ada kemungkinan lain yang menjadi penyebab terjadinya anafilaksis tersebut.

Baca Juga: Ramalan Cinta 6 Zodiak Sabtu, 11 September 2021: Scorpio Hari yang Baik untuk Mencari Jodoh

Anafilaksis umumnya muncul dalam 15 menit setelah vaksinasi. Itulah alasannya mengapa anda harus menunggu/observasi minimal 15 menit pasca vaksinasi. Sangat jarang terjadi setelah beberapa jam atau beberapa hari kemudian. Apabila muncul reaksi anafilaksis setelah beberapa hari, maka pikirkan ada kemungkinan penyebab lain yang mencetuskan anafilaksis,” kata dokter Samuel.

Kesimpulannya, menurutnya, Anda tetap bisa melakukan vaksinasi asalkan riwayat alergi yang dimiliki berasal dari makanan atau obat atau penyebab lain kecuali komponen vaksin.***

Editor: Yunita Amelia Rahma

Tags

Terkini

Terpopuler