Sempat Disebut Disinfomasi, Kemenkominfo Cabut Hoaks Klorokuin Bisa Sembuhkan Pasien Corona

23 Maret 2020, 10:52 WIB
Chloroquine yang merupakan obat bagi penyakit malaria dinilai efektif dalam menunjang kesembuhan pasien terpapar virus corona.* /Tech Startup/

PIKIRAN RAKYAT – Kementerian Komunikasi dan Informatika sempat mengategorikan chloroquine sebagai disinformasi terkait klaim obat yang dapat membantu menyembuhkan pasien yang positif terpapar virus corona.

Namun setelah mendapat informasi terbaru mengenai obat chloroquine yang direkomendasikan penggunaannya oleh beberapa negara dalam menangani pasien virus corona, kategori disinformasi resmi dicabut oleh Kominfo.

Seperti yang telah diberitakan sebelumnya, Wakil Kepala Pusat Pengembangan Bioteknologi Nasional Tiongkok Sun Yanrong mengatakan chloroquine telah diuji secara klinis di sejumlah rumah sakit di Beijing dan menunjukkan kondisi kesehatan pasien virus corona yang mengonsumsinya membaik.

Baca Juga: Jadi Episentrum Penyebaran Virus Corona, 40.000 APD Diserahkan ke Sejumlah RS Rujukan di DKI Jakarta 

Keputusan tersebut diambil Kominfo menyusul pernyataan Presiden Joko Widodo bahwa pemerintah telah memesan sebanyak 2 juta avigan dan 3 juta chloroquine sebagai obat yang disebut berhasil dalam menangani pasien berdasarkan hasil riset dan pengalaman negara lain.

Presiden juga mengatakan obat tersebut akan sampai kepada pasien yang membutuhkan melalui resep dokter dan akan diantarkan dari rumah ke rumah melalui rumah sakit dan puskesmas terdekat.

Bahkan Joko Widodo mengintruksikan BUMN farmasi untuk memproduksi chloroquine dalam jumlah banyak.

Sementara itu seorang peneliti di Pusat Penelitian Bioteknologi LIPI Ratih Asmana Ningrum mengatakan telah ada riset yang membuktikan chloroquine mampu menghambat aktivitas virus.

Baca Juga: Ditolak Bupati Bogor, Mohammad Idris: Rapid Test Covid-19 Depok Dilaksanakan di Alun-alun 

“Setahu saya saat ini sudah diuji terbatas pada pasien dan diklaim dengan pemberian obat (tersebut). Recovery penderitanya lebih cepat jika dibandingkan penderita yang tidak diberikan chloroquine,” tutur Ratih.

Sementara di Amerika Serikat, meski Presiden Donald Trump telah megatakan obat antimalaria bisa digunakan untuk mengobati pasien yang terinfeksi virus corona di Amerika Serikat, Food and Drug Administration belum mengonfirmasi penggunaan chloroquine direkomendasikan untuk mengobati virus corona.

Namun obat chloroquine telah disetujui penggunaannya untuk mengobati penyakit malaria, maka secara hukum dokter diizinkan untuk memberikan resep chloroquine kepada pasien yang terinfeksi virus corona tanpa adanya klaim bahwa chloroquine berfungsi sebagai obat penyembuh virus corona secara langsung.

Baca Juga: Wisma Atlet Jadi RS Darurat, Pemerintah Berharap Pemda Manfaatkan Fasilitas Daerah Untuk Rawat Pasien Corona 

Sementara itu, Kepala Health Emergencies Programme WHO Janet Diaz menegaskan chloroquine belum terbukti efektif mengobati infeksi virus corona.

Meskipun demikian, beberapa negara termasuk Tiongkok menilai chloroquine sebagai kandidat potensial yang dapat membunuh virus corona.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler