Simak Cara Sterilisasi Masker N95, Bisa Digunakan Hingga Tiga Kali

20 April 2020, 09:43 WIB
Ilustrasi masker N95. //sagisag.com

PIKIRAN RAKYAT - Masker N95 merupakan salah satu alat pelindung diri yang digunakan oleh tenaga medis saat merawat pasien, terutama pasien COVID-19.

Kendati masker jenis N95 memiliki bahan yang lebih tebal dan bisa digunakan untuk beberapa kali pemakaian, perawatan yang baik wajib diberikan pada masker ini agar tetap steril.

Dilansir Pikiranrakyat-depok.com dari medscape, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk mensterilkan kembali masker N95 yang telah dipakai.

Penelitian dari National Institutes of Health (NIH) menunjukkan bahwa virus corona jenis SARS-CoV-2 dapat menghilang dari masker apabila masker tersebut telah terkontaminasi oleh uap hidrogen perkosida (VHP) atau sinar ultraviolet (AV).

Baca Juga: Tak Punya Smartphone untuk Belajar di Rumah, Siswa di Depok Dapat Bantuan  

Cara tersebut dapat membuat masker N95 digunakan berulangkali hingga tiga kali pemakaian.

Selain dengan cara itu, masker N95 dapat disterilkan dengan cara dipanaskan menggunakan suhu 70 derajat celcius. Cara ini membuat masker dapat digunakan hingga dua kali pemakaian.

Sementara itu, Robert Fischer, PhD., seorang dari Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular di Hamilton, Montana, menemukan cara lain yang dapat dilakukan untuk mensterilkan masker N95.

Fischer dan rekannya membandingkan empat metode untuk mendekontaminasi masker, yang dirancang untuk sekali pakai, yakni menggunakan radiasi UV (260 - 285 nm), suhu kering dalam 70 derajat celcius, 70 persen semprotan etanol, dan VHP.

Baca Juga: Info Pemadaman Listrik Kota Depok Hari Ini, Senin 20 April 2020 

Untuk setiap metode, para peneliti membandingkan tingkat di mana SARS-CoV-2 sudah tidak aktif pada kain penyaring N95, dengan virus yang ada pada permukaan stainless steel.

Keempat metode menghilangkan virus SARS-CoV-2 yang terdeteksi dari sampel uji kain meskipun waktu yang diperlukan untuk dekontaminasi bervariasi.

Hasil menunjukkan bahwa metode VHP adalah yang cara tercepat untuk menbunuh virus corona, dia hanya membutuhkan waktu 10 menit.

Untuk suhu 70 derajat dan sinar UV, masing-masing membutuhkan sekitar 60 menit. Sementara, etanol membutuhkan waktu setengah dari sinar UV.

Baca Juga: Kesal karena Pengadilan Tidak Adil, 2 Warga Depok Surati Jokowi 

Hasil penelitian ini juga menunjukkan bahwa masker yang telah didekontaminasi dengan semprotan etanol tidak dapat berfungsi secara efektif lagi sebagaimana masker baru sehingga peneliti tidak merekomendasikan sterilisasi masker menggunakan etanol.

Sebaliknya, masker yang didekontaminasi dengan UV dan VHP dapat digunakan hingga tiga kali dan berfungsi dengan baik.

Masker yang didekontaminasi dengan suhu 70 derajat dapat digunakan kembali sebanyak dua kali saja, lebih dari itu fungsi perlindungan masker akan menurun.

Sejumlah dokter mengaku telah melakukan metode ini, salah satunya adalah Ravina Kullar, PharmD, MPH, seorang ahli penyakit menular di Amerika Serikat.

Baca Juga: Carut Marut Bansos PSBB, Wali Kota Depok Sebut Ada Warga di Komplek Elite Masuk Pendataan 

Saat ini metode pensterilan yang banyak digunakan oleh tenaga medis adalah metode sinar UV dan VPH.

Salah satu kelemahan dari pengujian masker ini adalah para peneliti hanya melakukan uji coba masker yang telah disterilisasi selama dua jam, padahal di lapangan, para tenaga medis menggunakan masker lebih dari delapan jam sehari.

Terkait upaya ini, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) belum menyetujui metode apapun untuk melakulan sterilisasi pada masker N95.

Tapi, di sisi lain laporan peneliti juga menyatakan bahwa pihak CDC tidak keberatan dengan upaya yang dilakukan para tenaga medis untuk mengatasi minimnya APD.***

Editor: M Bayu Pratama

Tags

Terkini

Terpopuler