Hindari Potensi Risiko Gangguan Kesehatan, Pakar Bagikan Posisi Duduk yang Tepat Saat Jalani WFH

31 Mei 2020, 20:58 WIB
DOKTER spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi RS Siloam Semarang, dr Marisa SpKFR mengingatkan adanya potensi risiko gangguan kesehatan saat bekerja dari rumah.* /Antara/

PIKIRAN RAKYAT - Selama masa pandemi virus corona atau Covid-19, kegiatan di luar rumah dibatasi. Akibatnya, sebagian besar pekerja diminta untuk bekerja dari rumah atau istilahnya work from home (WFH).

WFH menjadi opsi terbaik untuk mencegah penyebaran covid-19 lebih luas lagi. Hal ini mengingat angka kasus positif virus corona di Indonesia masih meningkat setiap harinya, hingga Minggu 31 Mei 2020 bertambah menjadi 26.473 setelah bertambah 700 pasien.

Namun tak jarang, WFH malah menimbulkan masalah kesehatan seperti stres, malas gerak, berat badan naik, dan jam tidur yang tidak teratur.

Baca Juga: Siap Dipasarkan Akhir Tahun, Vaksin COVID-19 Buatan Tiongkok Telah Diuji Coba ke Lebih 2.000 Orang 

Oleh karena itu, alangkah baiknya jika Anda tetap disiplin menerapkan pola hidup sehat, apalagi di saat terjadinya wabah virus corona seperti sekarang.

Dikutip Pikiranrakyat-bekasi.com dari Antara, pakar kesehatan yang juga dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi RS Siloam Semarang dr Marisa mengingatkan terhadap tingginya risiko gangguan kesehatan saat menjalankan WFH. Salah satunya yakni nyeri punggung.

Menurutnya, risiko gangguan kesehatan berupa nyeri punggung memang cukup sulit dihindari terutama bagi kalangan pekerja yang melakukan kerja dari rumah.

"Ini karena para pekerja setidaknya akan duduk di tempat dan mungkin posisi yang sama dalam kurun waktu yang cukup lama. Hal itu memicu keram otot dan nyeri pada beberapa bagian punggung," katanya.

Baca Juga: 102 Kabupaten dan Kota di Indonesia Berstatus Zona Hijau, Berikut Sebarannya di 23 Provinsi 

Lebih lanjut, Marisa mengatakan secara umum nyeri punggung saat WFH disebabkan oleh mekanik atau penggunaan otot secara berlebih atau akibat cedera yang menimbulkan ketegangan otot.

"Ini juga yang menjadi penyebab terbanyak atau 80 hingga 90 persen terjadinya nyeri punggung pada umumnya," katanya.

Marisa menyebutkan aktivitas lebih banyak duduk atau jarang bergerak akan menyebabkan nyeri punggung bagian bawah mengarah ke tulang ekor.

Berdasarkan penelitian, duduk selama empat jam per hari dengan sikap membungkuk merupakan salah satu faktor risiko terjadinya nyeri.

Baca Juga: 4 Pedagang Positif COVID-19 Usai Diuji Swab, Pasar Cisalak Depok Ditutup Sementara Hingga 1 Mei 

"Setidaknya tekanan bantalan sendi akan mengalami kenaikan sebesar 190 persen ketika duduk dengan sikap membungkuk. Oleh karena itu, selama WFH ada beberapa hal yang harus diperhatikan saat duduk," ujar Marisa.

Adapun beberapa langkah untuk mencegah nyeri tulang belakang saat WFH, yakni duduk dengan posisi yang baik, tidak condong ke depan. Sebab, semakin condong ke depan maka akan menambah beban pada bantalan sendi.

Duduk yang disarankan adalah tegak dengan sudut kaki membentuk 90 derajat. Saat duduk, kursi yang digunakan pun harus memiliki sandaran punggung dan tangan.

Selain itu, hal yang harus diperhatikan yakni bentuk kursi duduk dan jangan menggunakan kursi yang terlalu pendek. Serta posisi kaki sebaiknya tidak dalam keadaan menggantung.

Baca Juga: Sepi Pelanggan, Airy Indonesia Pamit Akibat Pandemi Covid-19 

Tidak disarankan duduk secara lesehan karena dengan duduk lesehan akan membuat otot over use atau terlalu banyak tekanan.

Alangkah baiknya setiap 30 menit, Anda berdiri atau melakukan peregangan.***

Editor: M Bayu Pratama

Sumber: Permenpan RB

Tags

Terkini

Terpopuler