3 Tips Atasi Gangguan Kecemasan, Salah Satunya Tidur yang Cukup

2 Mei 2022, 12:00 WIB
Ilustrasi Orang yang mengalami gangguan kecemasan, simak 3 tips berikut untuk mengatasinya. /Kat Smith / Pexels.

PR DEPOK - Setiap orang tentunya pernah merasa cemas di waktu-waktu tertentu, khususnya ketika akan menghadapi sesuatu hal yang besar.

Namun tak sedikit orang yang mengalami kecemasan berlebih sampai akhirnya menganggu produktivitas sehari-hari.

Cemas atau kecemasan itu sendiri merupakan respons natural alami dari tubuh terhadap stres, yang meliputi perasaan takut atau khawatir akibat faktor genetik hingga lingkungan.

Perasaan ini merupakan bagian dari hidup yang tampaknya dirasakan oleh hampir semua orang di dunia, dan timbul akibat kehidupan dunia yang super sibuk.

Baca Juga: Landasan Pacu di Odessa Ukraina yang Baru Diresmikan Tahun Lalu Kini Hancur Akibat Serangan Rudal Rusia

Meski terasa menganggu, tetapi rasa cemas ini ternyata tak selalu buruk. Sebab kecemasan membuat seseorang sadar dengan adanya suatu bahaya.

Kemudian kecemasan juga dapat memotivasi seseorang untuk selalu siap dan membantu memperhitungkan risiko dari suatu persoalan.

Terdapat beberapa gejala yang sering muncul dari perasaan cemas, yakni peningkatan denyut jantung, pernapasan yang cepat, gelisah, dan sulit berkonsentrasi.

Baca Juga: Segera Akses cekbansos.kemensos.go.id untuk Dapatkan Bantuan PKH hingga BPNT Sebesar Rp3 Juta dan Rp2,4 Juta

Perlu diingat bahwa cemas dan gangguan kecemasan merupakan dua hal yang berbeda tergantung sebab dan intensitas rasa cemas itu sendiri.

Merasa cemas karena menemukan hal baru atau hal yang membuat stres adalah perasaan cemas biasa yang bisa terjadi kapan saja.

Namun apabila kecemasan itu sudah mulai sulit dikontrol dan berlebihan bahkan hingga mempengaruhi kualitas hidup, bisa jadi itu merupakan bagian dari gangguan kecemasan.

Berikut 3 tips yang bisa dilakukan untuk mengatasi kecemasan berdasarkan hasil rangkuman Pikiranrakyat-Depok.com dari Healtline;

1. Olahraga Teratur

Baca Juga: Revisi Aturan JHT Diklaim Kemnaker Ada 8 Kado Indah bagi Kaum Buruh, Apa Saja?

Meski identik dengan kesehatan secara fisik, tetapi olahraga ternyata dapat berpengaruh terhadap kesehatan mental.

Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2013, orang yang mengidap gangguan kecemasan dan sering melakukan latihan fisik dengan intensitas tinggi ternyata lebih sedikit mengalami tanda-tanda kecemasan.

Sebab olahraga bisa mengalihkan perhatian seseorang dari sesuatu hal yang membuatnya cemas, dan cepatnya detak jantung juga berpengaruh pada kinerja otak, khususnya pada zat kimia di otak.

Baca Juga: Login cekbansos.kemensos.go.id untuk Cek Bansos PKH 2022 Online, Ada BLT Rp3 Juta untuk Ibu Hamil dan Balita

2. Kurangi Asupan Kafein

Kafein merupakan salah satu zat yang bisa menimbulkan perasaan gugup dan gelisah, sehingga penggunaan kafein sangat tidak siarankan kepada seseorang yang mengidap gangguan kecemasan.

Sama halnya dengan alkohol, kafein bisa mengubah zat kimia pada otak sehingga memperburuk gangguan kecemasan.

Peneitian yang dilakukan pada tahun 2008 menunjukkan bahwa kafein dapat meningkatkan kewaspadaan dengan menghalangi zat kimia di otak bernama adenosin yang mengakibatkan seseorang merasa lelah.

Mulai kurangi konsumsi kafein secara perlahan dan menggantinya dengan air putih yang lebih sehat, lantaran air putih bisa membantu mengeluarkan kafein dari tubuh.

Baca Juga: Arab Saudi Resmi Tetapkan Hari Raya Idulfitri 1443 H Jatuh pada Senin, 2 Mei 2022

3. Tidur yang Cukup

Tidur malam yang cukup terbukti berpengaruh baik pada keadaan mental seseorang.

Idealnya orang dewasa istirahat atau tidur selama 7 sampai 9 jam setiap harinya.

Untuk bisa mendapatkan kualitas tidur yang baik, Anda bisa mulai membiasakan tidur di malam hari ketika sudah lelah dan tidak menggunakan handphone (HP) atau laptop di tempat tidur.

Kemudian hindari mengkonsumsi kafein, makan besar dan nikotin sebelum tidur.

Demikian 3 tips yang bisa dilakukan untuk mengurangi gangguan kecemasan yang bisa dilakukan sendiri di rumah.***

Editor: Wulandari Noor

Sumber: Healthline

Tags

Terkini

Terpopuler