4 Poin Keliru Soal Cacar Monyet, Salah Satunya Bukan Berasal dari Wuhan, China

4 Agustus 2022, 18:40 WIB
Ilustrasi cacar monyet. /Miju/Pixabay

PR DEPOK – Setelah penyebaran Covid-19, penyakit cacar monyet atau monkeypox kini menjadi kekhawatiran masyarakat

Penyakit cacar monyet diketahui sudah menyebar di beberapa negara, sedangkan di Indonesia kasus suspek baru terdeteksi di Jawa Tengah (Jateng).

Mengenai penyebarannya, banyak informasi keliru soal penyakit cacar monyet.

Baca Juga: Kasus Temuan Beras Bansos di Depok Dihentikan, Polda Sebut Tidak Ada Perbuatan Melawan Hukum

Hal ini semakin meresahkan masyarakat karena penyakit cacar monyet memang masih belum banyak diketahui informasinya.

Berikut ini 4 poin keliru terkait penyakit cacar monyet.

1. Penyakit cacar monyet bukan berita palsu

Telah ramai di media sosial yang menyatakan bahwa cacar monyet hanya berita palsu. Maka dari itu, diklaim bahwa cacar monyet tidak pernah ada.

Baca Juga: Antisipasi Penularan Wabah, IDI akan Bentuk Satgas Cacar Monyet

Akan tetapi, fakta menunjukkan bahwa cacar monyet itu nyata . Virus ini sudah ada sejak tahun 1958 .

Selain itu sejak tahun 1970, diketahui bahwa penyakit ini menular ke manusia.

Ada wabah berulang yang sejauh ini terbatas pada negara-negara di Afrika Barat dan Tengah. Ada wabah yang sedang berlangsung di Nigeria yang dimulai pada tahun 2017, dengan lebih dari 500 kasus terdaftar.

Baca Juga: Muncul di Jawa Tengah, Apa itu Penyakit Cacar Monyet? Lakukan 4 Langkah Ini untuk Mencegah Penularannya

2. Penyakit cacar monyet disebabkan karena vaksin Covid-19

Sejumlah pihak mengklaim bahwa cacar monyet berasal dari vaksin vektor yang dipakai untuk vaksinasi Covid-19.

Akan tetapi, faktanya informasi ini salah karena cacar monyet pertama kali terdeteksi di koloni monyet pada tahun 1958.

Sebenarnya virus ini berasal dari hewan pengerat sedangkan monyet mungkin merupakan inang perantara.

Baca Juga: Kasus Suspek Cacar Monyet Terdeteksi di Indonesia, Ini Anjuran dan Langkah Cepat Kemenkes

3. Virus cacar monyet tidak berasal dari laboratorium di Wuhan

Beberapa orang menyebutkan bahwa Institut Virologi Wuhan dikatakan telah bereksperimen dengan virus cacar monyet.

Sebagian pihak lantas menganggap hal itu merupakan indikasi yang jelas tentang asal mula wabah saat ini.

Asal muasal virus cacar monyet lalu disandingkan dengan asal usul virus corona.

Baca Juga: Apa Itu Cacar Monyet atau Monkeypox? Kenali Penyebab, Gejala, dan Pengobatannya

Untuk diketahui, memang ada pengujian PCR virus cacar monyet di Wuhan, namun penelitian ini hanya bereksperimen dengan fragmen virus yang memiliki kurang dari sepertiga genom cacar monyet.

"Tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa cacar monyet lolos dari laboratorium. Virus ini ada di alam di antara reservoir hewan di beberapa negara di Afrika tengah dan barat dengan wabah kecil pada manusia yang dilaporkan hampir setiap tahun," kata Mark Slifka, seorang ahli imunologi dan profesor di Oregon Pusat Penelitian Primata Nasional.

Slifka juga mengatakan bahwa para ilmuwan dapat membedakan antara berbagai jenis virus dengan mengurutkan genom.

Hal ini memungkinkan para ilmuwan untuk menentukan apakah virus tersebut terkait dengan galur Afrika Barat atau galur Afrika Tengah dari virus cacar monyet.

Baca Juga: Usai Bharada E Dijerat Pasal 338 KUHP, Komnas HAM Temukan Fakta Baru

"Sepengetahuan saya, tidak ada kasus utama yang dilaporkan bepergian ke China sebelum didiagnosis dengan monkeypox," kata Slifka.

Organisasi Kesehatan Dunia juga telah mengkonfirmasi bahwa semua kasus saat ini hingga saat ini telah dikaitkan dengan jenis virus cacar monyet yang berasal dari Afrika Barat.

Menurut sebuah makalah yang diterbitkan oleh Pusat Pencegahan Penyakit Eropa, fakta bahwa peningkatan jumlah kasus yang saat ini terjadi di Eropa mungkin disebabkan oleh apa yang disebut sebagai peristiwa penyebarvirus ditularkan antara laki-laki yang berhubungan seks dengan laki-laki.

Baca Juga: Korea Utara Ingatkan AS agar Tidak Ikut Campur Pengembangan Program Nuklirnya

4. Penyakit cacar monyet bukan 'plandemis'?

Klaim bahwa wabah baru cacar monyet telah dipersiapkan jauh sebelumnya juga ramai diperbincangkan.

Adapun informasi ini menyesatkan. Nuclear Threat Initiative (NTI) melaporkan, cacar monyet tidak melibatkan patogen yang direkayasa, karena belum melihat bukti kuat yang akan mendukung hipotesis semacam itu.

Mereka juga tidak percaya bahwa wabah ini berpotensi menyebar secepat patogen fiksi yang direkayasa dalam skenario kami atau menyebabkan tingkat kematian kasus yang begitu tinggi.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Tags

Terkini

Terpopuler