PR DEPOK - Kanker payudara sangat umum terjadi di berbagai belahan dunia. Seiring berjalannya waktu, para ahli telah melihat adanya peningkatan jumlah kasus pada wanita muda.
Di Indonesia sendiri, kanker payudara menempati urutan pertama yang menjadi salah satu penyumbang kematian akibat kanker.
Dalam laporan yang diterbitkan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, data Globocan tahun 2020 menyatakan, jumlah kasus baru kanker payudara mencapai 68.858 kasus (16,6 persen) dari total 396.914 kasus baru kanker di Indonesia. Adapun untuk jumlah kematiannya mencapai lebih dari 22.000 jiwa kasus.
Meskipun kanker payudara dapat menyerang siapa saja, beberapa orang memiliki risiko yang lebih tinggi daripada yang lain.
Baca Juga: DPD PDIP Ajukan Sanksi PAW Buntut Kasus Cinta Mega Main Gim saat Rapat Paripurna
Dalam artikel ini, akan membahas berbagai jenis atau tipe orang yang berisiko terkena kanker payudara. Jadi, mari selami dan cari tahu apakah Anda termasuk dalam salah satu dari kategori berikut ini!
Orang-orang yang Berisiko Terkena Kanker Payudara
1. Riwayat Keluarga
Memiliki kerabat dekat, seperti ibu, saudara perempuan, atau anak perempuan, yang menderita kanker payudara dapat meningkatkan risiko bagi Anda.
Baca Juga: 7 Rekomendasi Bakso di Yogyakarta Terenak dan Paling Ramai, Catat Alamatnya
2. Mutasi Genetik
Mutasi yang diwariskan pada gen tertentu, seperti BRCA1 atau BRCA2, dapat secara signifikan meningkatkan risiko kanker payudara.
3. Usia
Risiko kanker payudara meningkat seiring bertambahnya usia, terutama setelah menopause.
4. Faktor Hormonal
Paparan estrogen dalam jangka waktu lama, baik melalui menstruasi dini, menopause terlambat, atau terapi penggantian hormon, dapat meningkatkan risiko.
Baca Juga: Usai Viral Kasus Bermain Gim di Ruang Rapat, Cinta Mega Dicopot dari Bacaleg Pemilu 2024
Sebagai contoh, jika seseorang mulai mengalami menstruasi pada usia 10 tahun, hal ini menempatkannya pada risiko yang lebih tinggi terkena kanker payudara.
5. Jaringan Payudara Padat
Wanita dengan jaringan payudara yang padat memiliki risiko yang lebih tinggi karena dapat mempersulit pendeteksian tumor pada mammogram.
6. Kondisi Payudara Jinak Sebelumnya
Kondisi payudara jinak tertentu, seperti hiperplasia atipikal, dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
Baca Juga: Jadwal dan Niat Puasa Tasu'a, Asyura dan Ayyamul Bidh di Bulan Muharram, Simak Keutamaanya!
7. Paparan Radiasi
Terapi radiasi di masa lalu pada dada, seperti untuk limfoma Hodgkin, meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
Sebagai contoh, jika seseorang pernah menjalani terapi radiasi untuk limfoma Hodgkin saat berusia 20 tahun, hal ini akan membuatnya lebih rentan.
8. Obesitas
Kelebihan berat badan atau obesitas, terutama setelah menopause dapat meningkatkan risiko terkena kanker payudara.
Baca Juga: SMK Al Zaytun Rupanya Tidak Terdaftar di Kemendikbudristek
9. Konsumsi Alkohol
Konsumsi alkohol secara teratur dan berlebihan dapat meningkatkan risiko kanker payudara.
10. Jenis Kelamin
Meskipun kanker payudara lebih sering terjadi pada wanita, pria juga dapat mengembangkan penyakit ini, meskipun dengan frekuensi yang lebih rendah.
Perlu diketahui, kanker payudara tidak pandang bulu, dan memahami faktor risikonya sangat penting untuk deteksi dini dan pencegahan.
Tetap terinformasi, tetap waspada, dan bertanggung jawab atas kesehatan payudara Anda! Selain itu, melakukan pemeriksaan payudara sendiri (SADARI) merupakan cara yang bisa Anda lakukan untuk mendeteksi gejala awal kanker payudara.***