PR DEPOK - Putus cinta memang menyakitkan bagi banyak orang. Tak heran, penggalan lagu "Lebih baik sakit gigi daripada sakit hati" menggambarkan situasi yang sebenarnya.
Putus cinta tidak memandang bulu, semua orang bisa mengalami fase ini. Mengakhiri suatu hubungan bisa membuat seseorang dilanda kesedihan berkepanjangan.
Selain dilanda sedih, stres atau depresi kemungkinan bisa menghantui seseorang yang baru putus cinta. Oleh karena itu, move on atau melupakan orang yang paling disayang tidak semudah yang dibanyangkan.
Dilansir dari situs Postive Psychology, seseorang yang baru putus cinta akan mengalami beberapa fase seperti:
Penyangkalan
Rasa penyangkalan timbul setelah putus cinta. Biasanya menghadapi kenyataan bahwa hubungan berakhir tidak mudah.
Secara logis, seseorang sadar dirinya sudah mengakhiri hungan dengan sang kekasih. Namun, seseorang akan berada di fase tidak percaya dan berharap itu hanya sebuah mimpi.
Kemarahan
Rasa marah terhadap mantan atau diri sendiri kerap terjadi setelah putus cinta. Hal tersebut merupakan bagian dari proses kehilangan.
Baca Juga: Wajib Coba! Berikut 5 Bakso Pilihan di Pemalang, Ratingnya Bagus
Tawar menawar
Fase ini berada jika seseorang belum bisa menerima kenyataan bahwa dirinya dan sang kekasih sudah putus cinta.
Fase ini ditandai dengan adanya penawaran atau janji yang diajukan kepada mantan agar hubungan bisa kembali semula.
Selain itu, seseorang yang berada di fase ini akan melakukan berbagai cara demi hubungan yang sudah retak bisa menyatu.
Baca Juga: Lirik dan Makna Lagu Luka, Hasil Spontanitas Rizky Febian dan Gangga Kusuma
Depresi
Fase yang paling tinggi dari putus cinta. Seseorang yang dilanda kehilangan akan merasakan putus asa, sulit tidur, tidak napsu makan, hingga kerap mengonsumsi alkohol.
Mereka yang berada di titik terendah dan tidak bisa mengatasi masalah tersebut, akan lebih baik untuk berkonsultasi secara langsung ke psikolog atau tim medis ahlinya.
Penerimaan
Fase terakhir dari putus cinta yaitu penerimaan. Berada di fase terakhir bagi sebagian orang membutuhkan waktu yang tidak sebentar.
Baca Juga: 4 Kuliner yang Wajib Dicoba di Cirebon, Salah Satunya Legend dari Zaman Belanda
Melalui fase ini, seseorang akan menerima kenyataan bahwa situasi telah berubah. Juga, seseorang akan melangkah maju menata kembali hidupnya.
Tips move on, bisa diterapkan bagi Anda yang baru putus cinta sehingga mencegah rasa depresi.
Jangan berkencan
Usai putus cinta, jangan pernah mencoba berkencan dengan siapapun untuk sementara waktu. Berkencan dengan orang baru bukan cara tepat untuk bisa move on dari mantan. Pulihkan sakit hati, kemudian berkencan kembali di waktu yang sudah tepat.
Baca Juga: 10 Rekomendasi Kuliner Khas Tulungagung yang Cocok Dijadikan Oleh-oleh Rasanya Enak dan Terjangkau
Rawat diri
Perawatan diri sangat dibutuhkan. Langkah tersebut dapat memberikan Anda ruang dan waktu untuk penyembuhan lebih cepat.
Melalui perawatan diri, Anda bisa fokus melakukan apapun yang dapat meningkatkan perasaan senang. Sehingga, secara perlahan bisa bangkit.
Fokus pertumbuhan diri
Pada fase ini, Anda bisa memberikan kesempatan kepada diri sendiri untuk melakukan evaluasi. Tujuannya, Anda bisa belajar memaafkan diri dari kesalahan dan menata kehidupan lebih baik dari sebelumnya.
Baca Juga: Rekomendasi Ide Lomba Tradisional 17 Agustus Khas Jawa Barat, Salah Satunya Membatik
Ingat apa yang disukai
Langkah berikut dapat Anda manfaatkan dengan melihat hal yang disukai, seperti hobi yang membangkitkan rasa positif, percaya diri, dan kegembiraan.
Biarkan orang lain mendukung Anda
Jika Anda baru putus cinta, sebaiknya bisa mencurahkan perasaan kepada seseorang yang dipercaya.
Melalui fase ini, beban yang ada di diri Anda bisa dengan mudah berkurang. Izinkan orang yang Anda percaya memberikan dukungan maupun saran.
Baca Juga: 5 Camilan Favorit Masyarakat Kuno hingga Raja Majapahit, Ada Dodol Khas Garut
Cari bantuan profesional
Jika Anda sulit mengatasi persoalan sehabis putus cinta dan merasa mengalami depresi. Berkonsultasi ke psikolog dapat membantu Anda mengatasi permasalahan yang terpendam.
Jangan malu dan takut mendapatkan bantuan profesional. Pasalnya, kesehatan jiwa sangat penting.***