Apa Saja Pengobatan OCD yang Dapat Dilakukan? Pejuang Mental Health Yuk Simak!

17 Mei 2024, 21:05 WIB
Berikut ini merupakan beberapa pengobatan OCD yang bisa dilakukan, dari terapi hingga dukungan orang sekitar. /Pixabay/Wokandapix

PR DEPOK - Pengobatan untuk gangguan obsesif-kompulsif (OCD) sering melibatkan kombinasi terapi psikologis, terapi obat, dan dukungan sosial.

Artinya, gangguan mental OCD dapat diobati, baik secara terapi maupun obat-obatan.

Pengobatan membantu banyak orang, bahkan mereka yang menderita OCD paling parah. Profesional kesehatan mental mengobati OCD dengan obat-obatan, psikoterapi, atau kombinasi perawatan.

Seorang ahli kesehatan mental dapat membantu Anda memutuskan pilihan pengobatan mana yang terbaik untuk Anda dan menjelaskan manfaat dan risiko masing-masing pilihan. 

Baca Juga: 7 Tanda dan Gejala OCD yang Identik dengan Obsesi Gangguan Mental Berulang

Mengikuti rencana perawatan tergolong penting karena psikoterapi dan pengobatan memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk berhasil. Meskipun tidak ada obat untuk OCD, pengobatan membantu orang mengelola gejalanya, melakukan aktivitas sehari-hari, dan menjalani kehidupan yang penuh dan aktif.

Berikut cara perawatan yang bisa dilakukan oleh orang yang mengalami gangguan OCD, dilansir dari nimh.nih.gov:

Psikoterapi untuk Penderita OCD

Psikoterapi dapat menjadi pengobatan yang efektif untuk orang dewasa dan anak-anak penderita OCD.

Penelitian menunjukkan bahwa jenis psikoterapi tertentu, termasuk terapi perilaku kognitif dan terapi terkait lainnya, bisa sama efektifnya dengan pengobatan bagi banyak orang. Bagi penderita OCD yang lain, psikoterapi mungkin paling efektif bila dikombinasikan dengan pengobatan.

Baca Juga: Jadi Tuan Rumah WWF ke-10, Indonesia Perkenalkan Bendung Modular

Terapi perilaku kognitif (CBT) untuk Penderita OCD

CBT adalah jenis terapi bicara yang membantu orang mengenali cara berpikir yang berbahaya atau tidak benar sehingga mereka dapat melihat dan merespons situasi yang menantang dengan lebih jelas.

CBT membantu orang belajar mempertanyakan pikiran negatif ini, menentukan dampaknya terhadap perasaan dan tindakan mereka, dan mengubah pola perilaku yang merugikan diri sendiri. CBT telah dipelajari dengan baik dan dianggap sebagai “standar emas” psikoterapi bagi banyak orang. CBT bekerja paling baik bila disesuaikan untuk menangani karakteristik unik gangguan mental tertentu, termasuk OCD.

Terapi pencegahan paparan dan respons (ERP) untuk Penderita OCD

Terapi CBT, khususnya terapi eksposur dan respon-preventif (ERP), adalah pendekatan utama dalam pengobatan OCD.

Dalam terapi untuk OCD ini, individu diperkenalkan secara bertahap kepada objek atau situasi yang memicu obsesi mereka, sementara mereka diajarkan untuk menahan diri dari melakukan kompulsi.

Baca Juga: TOP 5 Bakso Enak dan Terkenal di Brebes, Yuk Cobain di Sini Baksonya

Terapis bekerja dengan pasien untuk mengidentifikasi pola pikiran dan perilaku yang tidak sehat terkait dengan OCD, dan membantu mereka mengembangkan strategi untuk mengubahnya.

Penelitian menunjukkan bahwa ERP, jenis CBT tertentu, secara efektif mengurangi perilaku kompulsif, bahkan pada orang yang tidak memberikan respons yang baik terhadap pengobatan.

Dengan Terapi ERP, orang menghabiskan waktu di lingkungan yang aman yang secara bertahap memaparkan mereka pada situasi yang memicu obsesi mereka (seperti menyentuh benda kotor) dan mencegah mereka melakukan perilaku kompulsif yang biasa mereka lakukan (seperti mencuci tangan).

Meskipun pendekatan terapi untuk OCD ini pada awalnya dapat menimbulkan kecemasan, sehingga menimbulkan risiko berhenti berobat sebelum waktunya, kompulsif menurun pada kebanyakan orang saat mereka melanjutkan pengobatan.

Baca Juga: Inilah TOP 7 Hotel Terbaik di Kota Semarang, Tempatnya Nyaman Luar Biasa dan Sudah Diulas Ribuan Pelanggan!

Anak-anak dengan OCD mungkin memerlukan bantuan tambahan dari anggota keluarga dan penyedia layanan kesehatan untuk mengenali dan mengelola gejala OCD mereka.

Ahli kesehatan mental dapat bekerja dengan anak kecil untuk mengidentifikasi strategi mengelola stres dan meningkatkan dukungan sehingga mereka dapat mengendalikan gejala OCD mereka.

Obat-obatan untuk Penderita OCD

Penyedia layanan kesehatan mungkin meresepkan obat untuk membantu mengobati OCD.

Obat yang paling umum diresepkan untuk OCD adalah antidepresan yang menargetkan serotonin, pemancar kimia di otak yang terlibat dalam depresi dan OCD. Kategori antidepresan terbesar disebut inhibitor reuptake serotonin selektif.

Baca Juga: KLJ Tahap 2 2024 Kapan Cair? Intip Prediksi Jadwal dan Syarat Penerima Kartu Lansia Jakarta

Pengobatan antidepresan memerlukan waktu 8–12 minggu sebelum gejala mulai membaik, dan pengobatan OCD mungkin memerlukan dosis yang lebih tinggi daripada yang biasanya digunakan untuk mengobati depresi.

Bagi sebagian orang, obat-obatan untuk OCD ini dapat menimbulkan efek samping seperti sakit kepala, mual, atau sulit tidur. Kebanyakan penderita OCD mendapati bahwa pengobatan, seringkali dikombinasikan dengan psikoterapi, dapat membantu mereka mengatasi gejalanya.

Penyedia layanan kesehatan dapat menyesuaikan dosis obat dari waktu ke waktu untuk meminimalkan efek samping atau gejala OCD.

Jangan berhenti minum obat tanpa berkonsultasi terlebih dahulu dengan penyedia layanan kesehatan Anda. Tenaga medis dapat bekerja sama dengan Anda untuk memantau kesehatan Anda dan menyesuaikan rencana perawatan OCD dengan aman dan efektif.

Baca Juga: Ini 6 Sate Paling Nikmat di Wates Yogyakarta, Cek Alamatnya

Terapi Pendukung untuk Penderita OCD

Terapi pendukung dapat membantu individu dengan OCD dalam mengatasi stres, memahami dan mengelola gejala, serta meningkatkan kualitas hidup mereka.

Terapi keluarga juga dapat menjadi bagian penting dari pengobatan, membantu keluarga memahami gangguan tersebut dan memberikan dukungan yang dibutuhkan.

Dukungan Sosial untuk Penderita OCD

Mendapatkan dukungan dari keluarga, teman, atau kelompok dukungan OCD dapat membantu individu merasa didukung dan memperoleh informasi serta saran yang berguna dalam mengatasi gangguan tersebut.

Manajemen untuk Penderita OCD

Mengembangkan keterampilan manajemen stres, seperti meditasi, yoga, atau latihan pernapasan, dapat membantu individu dengan OCD mengelola kecemasan dan stres yang terkait dengan gangguan obsesi kompulsif tersebut.***

DISCLAIMER: Artikel ini hanya dimaksudkan sebagai informasi umum dan tidak membahas kondisi individu. Ini bukan pengganti saran atau bantuan profesional dan tidak boleh diandalkan untuk membuat keputusan apa pun. Anda tetap perlu mengikuti anjuran dokter.

Editor: Linda Agnesia

Tags

Terkini

Terpopuler