Ada Faktor Genetik! Ini Penyebab Kejang pada Bayi, Anak hingga Orang Dewasa

24 Juni 2024, 08:40 WIB
ilustrasi - Berikut ini merupakan beberapa penyebab kejang pada bayi, anak, hingga orang dewasa, salah satunya faktor genetik. / unsplash/kelly sikkema/

PR DEPOK - Seorang anak mungkin mengalami satu atau beberapa jenis kejang yang berbeda.

Pada dasarnya, penyebab pasti dari kejang mungkin tidak diketahui.

Namun secara umum, dilansir dari nationwidechildrens.org, kejang pada anak bisa disebabkan oleh hal-hal berikut.

Penyebab kejang pada bayi baru lahir dan bayi:

Baca Juga: Kejang Tak Selalu Epilepsi, Ketahui 5 Kategori Jenisnya Berikut Ini!

1. Trauma lahir

2. Masalah bawaan (hadir sejak lahir)

3. Demam/infeksi

4. Metabolisme tubuh tidak seimbang

Penyebab kejang pada anak-anak, remaja, dan dewasa muda:

1. Alkohol atau obat-obatan

2. Trauma pada kepala atau cedera otak

3. Infeksi

4. Kondisi bawaan

5. Faktor genetik

Baca Juga: 4 Rekomendasi Tempat Wisata Anak di Tangerang, Cocok Dikunjungi Liburan Sekolah

Alasan penyebab kejang lainnya

Kemungkinan penyebab kejang lainnya mungkin termasuk:

1. Tumor otak

2. Masalah neurologis

3. Penarikan obat

4. Obat-obatan

5. Penggunaan obat-obatan terlarang

Seperti diketahui, epilepsi adalah suatu kondisi neurologis yang melibatkan otak yang membuat orang lebih rentan mengalami kejang berulang yang tidak beralasan.

Ada banyak kemungkinan penyebab epilepsi, termasuk ketidakseimbangan bahan kimia pemberi sinyal saraf yang disebut neurotransmiter, tumor, stroke, dan kerusakan otak akibat penyakit atau cedera, atau kombinasi dari semuanya. Pada sebagian besar kasus, penyebab epilepsi mungkin tidak terdeteksi.

Baca Juga: 5 Warung Ayam Goreng Rating Tinggi di Boyolali, Enak Bumbu Spesialnya Bikin Nagih

Jenis Kejang

Jenis kejang bergantung pada bagian mana dan seberapa luas otak yang terpengaruh serta apa yang terjadi selama kejang. Dua kategori besar kejang epilepsi adalah kejang umum (absen, atonik, tonik-klonik, mioklonik) dan kejang parsial (sederhana dan kompleks).

Adapun kejang umum melibatkan kedua sisi otak. Pada kejang yang umum, biasanya terjadi kehilangan kesadaran dan keadaan postiktal setelah kejang terjadi.***

Editor: Linda Agnesia

Tags

Terkini

Terpopuler