Cara Melibatkan Suami dalam Pengurusan Anak dengan Tepat, Simak Penjelasan Berikut

- 27 April 2021, 12:31 WIB
Ilustrasi orang tua dan anak-anaknya.
Ilustrasi orang tua dan anak-anaknya. /Pexels.com/Emma Bauso

PR DEPOK – Irma Gustiana yang merupakan seorang psikolog anak dan keluarga dari Universitas Indonesia mengungkapkan bahwa ayah tidak hanya berperan sebagai penyedia kebutuhan jasmani.

Namun seorang ayah juga dituntut mampu memberikan kebutuhan rohani karena ia memiliki peranan sebagai pelindung, guru, role model, teman bermain serta penyayang anak dan ibu.

Maka dari itu, ia mengucapkan bahwa seorang ayah harus terlibat dalam mengasuh anak, sebab urusan yang satu ini sudah menjadi tanggung jawab kedua orangtua.

Baca Juga: Desak Prabowo Konsentrasi Urus Alutsista, Christ Wamea: Jangan Lagi Sibuk Urus Ladang Singkong

Di masa pandemi seperti sekarang, sudah semestinya ayah mengambil peran dalam mengasuh tumbuh kembang anak agar mereka tidak jenuh, bosan, stres, hingga depresi.

Irma pun mewanti, komunikasi merupakan kunci utama dalam keharmonisan pasangan suami istri, apalagi jika istri ingin mengajak suami lebih melibatkan diri dalam hal pengasuhan buah hati.

Jika suami memiliki karakter yang jarang berinteraksi dengan anak, maka istri sebisa mungkin memberikan contoh praktik berkomunikasi yang baik agar menghindari terjadinya pertengkaran.

“Carilah momen sama pasangan, sampaikan ‘I’ message. Bilang, ‘Saya merasa begini... kita harus bicarakan ini karena ...’,” ungkap Irma dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari ANTARA.

yBaca Juga: Sebut Berpotensi Jadi Negara Otoriter, Guru Besar Undip: Indonesia Sedang Hadapi Proses Kemunduran Demokrasi

Cobalah utarakan keinginan dari sudut pandang anda, jangan memberikan kesan bahwa anda sedang menyalahkan pasangan.

Komunikasi akan berjalan dengan mulu apabila kedua belah pihak dalam kondisi fit dan suasana hatinya baik.

Maka dari itu bicarakan mengenai hal ini jika kebutuhan dasar pasangan sudah terpenuhi dengan baik sehingga harapannya suasana hatinya jadi lebih baik.

Pastikan pasangan tak dalam keadaan memikirkan masalah tertentu, intinya carilah waktu yang tepat agar diskusi berbuah hasil yang positif.

Baca Juga: WNI dari India Bayar 6,5 Juta agar Masuk Indonesia Tanpa Karantina, Polisi Selidiki Pelaku dan Oknum Petugas

“Jangan ajak bicara pas lagi lapar”, ujar Irma.

Setelah suami sudah paham dan sepakat untuk melibatkan diri dalam hal mengurus anak, Irma memberikan beberapa contoh aktivitas yang diyakini bisa mengikat hubungan ayah dan anak menjadi lebih kuat.

Pertama bisa dilakukan dengan memandikan anak. Aktivitas yang sederhana ini bisa dilakukan sejak bayi dan memungkinkan ikatan antara ayah dan anak jadi lebih dekat lewat sentuhan kulit yang bisa mereduksi tingkat stres anak.

Suami bisa diajak berbagi tugas misalnya dalam hal mengganti popok atau hal yang memungkinkan terjadinya kontak fisik.

Kemudian ayah juga bisa dengan melakukan pijatan pada sang anak, atau menemani anak sebelum tidur dengan bercerita atau membacakan buku sedini mungkin.

Baca Juga: Kemenag Gelar Bimtek Pelayanan Prima kepada Petugas Layanan KUA, Muharam: Ada Delapan Area Perubahan

“Anak bisa mendengar kosa kata ayah, lalu membedakan suara ayah yang berat dan suara ibu yang lembut, dia jadi belajar auditory” tutur Irma.

Selanjutnya, seorang ayah juga bisa jadai penenang saat buah hati sedang menangis misalnya. Wajar bila akan terasa kecanggungannya di awal karena yang biasa melakukan ini adalah ibu.

Namun seiring berjalannya waktu, anak akan mulai terbiasa dengan sentuhan ayahnya dan akan menjadi lebih kalem dan tenang jika dipeluk ayah saat sedang rewel misalnya.

“Main bersama dan berolahraga dengan anak juga jadi aktivitas yang membuat bonding anak dan ayah” tutup Irma.***

Editor: Adithya Nurcahyo

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah