Apa yang Terjadi pada Tubuh Ketika Mengonsumsi Makanan Fermentasi, Mengurangi Peradangan Salah Satunya

- 19 Juni 2021, 19:45 WIB
Ilustrasi fermentasi.
Ilustrasi fermentasi. /Pixabay/Alina Kuptsova

PR DEPOK – Makanan fermentasi secara umum merupakan makanan yang mengalami proses yang melibatkan bakteri untuk memecah gula.

Sedangkan, menurut ahli diet terdaftar Maya Feller, MS, RD, CDN dari Maya Feller Nutrition mengungkapkan bahwa makanan dan minuman fermentasi diproduksi melalui pertumbuhan mikroba terkontrol dan gerakan enzim yang bisa memberikan makanan fermentasi rasa asam yang khas.

“Ini adalah proses di mana organisme (seperti bakteri dan ragi) memecah gula dan pati dalam makanan untuk menghasilkan alkohol, gas, atau asam,” Ucap Feller dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari eatthis.

Makanan fermentasi memiliki beragam seperti mengurangi konsumsi pil probiotik, memperlancar sistem pencernaan, meningkatkan kesehatan kulit, mengurangi terjadinya peradangan, dan lain sebagainya.

Baca Juga: Film Aksi Terbaik yang Bisa Memompa Adrenalin, John Wick Salah Satunya

Kandungan probiotik pada makanan fermentasi sering kali ada hubungannya dengan manfaat kesehatan.

Berikut yang terjadi pada tubuh ketika mengonsumsi makanan fermentasi

1. Mengurangi konsumsi pil probiotik

Mengonsumsi suplemen probiotik secara rutin sebenarnya adalah ide yang bagus, namun zat ini nyatanya bisa ditemukan pada makanan fermentasi.

“Tergantung pada proses fermentasinya, makanan fermentasi bisa menjadi sumber probiotik yang baik, yang diyakini bermanfaat bagi mikrobioma usus dan membantu menyingkirkan bakteri patogen," ucap Feller.

2. Memperlancarkan sistem pencernaan

Kandungan probiotik pada makanan fermentasi bisa membantu bakteri dalam perut berkembang yang bisa memperlancarkan sistem pencernaan.

Baca Juga: Soroti Adanya Pilihan Alquran atau Pancasila di Pertanyaan TWK KPK, Romo Magnis: yang Buat Tidak Pancasilais!

“Bakteri (dalam perut) ini secara efisien memecah nutrisi yang melewatinya,” tutur Feller.

Zat probiotik juga bisa mengatasi sejumlah gangguan pencernaan seperti sembelit, diare, dan sindrom iritasi usus besar.

Feller juga mengatakan saat terjadi proses fermentasi, mikroorganisme memecah makanan agar lebih mudah dicerna.

3. Meningkatkan kesehatan kulit

Seorang ahli kulit integratif Whitney Bowe, MD mengungkapkan bahwa kulit yang sehat berasal dari makanan yang sehat.

Bowe menyebutkan makanan apa pun yang dimasukkan ke dalam tubuh akan terlihat melalui hubungan antara organ usus dan kulit.

Baca Juga: Baik untuk Perkembangan Otak, 5 Makanan Ini Mampu Membantu Meningkatkan IQ Anda

Organ usus biasanya pulih dalam tiga hari jika mengonsumsi makanan bernutrisi seperti makanan kaya akan probiotik.

4. Mengurangi terjadinya peradangan

Makanan fermentasi juga bisa mengurangi terjadinya peradangan.

Sebuah studi mengungkapkan minum kefir atau minuman fermentasi susu bisa mereduksi penanda peradangan responden setelah enam pekan.

Contoh lain, pada tempe terdapat senyawa yang bisa membantu untuk melawan radikal bebas yang bisa berakibat pada terjadinya kerusakan sel dan meningkatkan peradangan di seluruh tubuh.

5. Membuat jantung lebih sehat

Feller mengungkapkan bahwa makanan fermentasi bisa memberi efek pada lipid yang terlibat dalam produksi rantai pendek asam lemak yang bisa mereduksi kolesterol.

Salah satu makanan yang bisa menurunkan kadar kolesterol buruk atau LDL dengan mengonsumsi tempe.***

Editor: Muhamad Gilang Priyatna

Sumber: eatthis


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x