Penyakit hepatitis E disebabkan oleh virus hepatitis E (HEV) yang ditemukan dalam tinja orang yang terinfeksi.
Penyakit ini sangat menular, dan bisa menyebar melalui kontak pribadi dengan orang yang terinfeksi atau melalui makan-makanan atau minuman yang terkontaminasi, bahkan dalam jumlah mikroskopis.
Di negara berkembang, orang paling sering terkena hepatitis E dari air minum yang terkontaminasi feses dari orang yang terinfeksi virus.
Sedangkan, di negara maju hepatitis E jarang terjadi, tetapi seseorang bisa menderita sakit hepatitis E setelah makan daging babi mentah atau setengah matang, daging rusa, daging babi hutan, atau kerang.
Gejala hepatitis E dapat mencakup kelelahan, nafsu makan yang buruk, sakit perut, mual, dan penyakit kuning.
Meski begitu banyak orang dengan hepatitis E, terutama anak kecil, tidak menunjukkan gejala kecuali pada orang dengan sistem kekebalan yang lemah.
Tidak ada vaksin untuk hepatitis E saat ini, kebanyakan orang akan pulih sepenuhnya tanpa komplikasi.***